SABTU BERSAMA BAPAK (2016)

Dir: Monty Tiwa
Cast: Arifin Putra, Deva Mahenra, Acha Septriasa, Sheila Dara Aisha, Ira Wibowo, Abimana Aryasatya, Jennifer Arnelita, Ernest Prakasa
Prod: Falcon Pictures & Max Pictures
Genre: Family Drama





Film ini adalah salah satu film Indonesia yang saya tunggu-tunggu. Saya baru saja membaca novelnya tahun lalu dan sangat excited saat tahu bahwa novel ini akan diadaptasi ke dalam media film dan ditangani oleh PH yang sedang naik daun, Falcon Pictures dengan sutradara kawakan Monty Tiwa, bahkan skenarionya ditangani langsung oleh sang penulis novel, Adhitya Mulya.

Kisahnya mengenai seorang bapak, Gunawan (Abimana Aryasatya) yang hidupnya penuh prinsip rencana, rencana dan rencana. Saat divonis dokter hidup tidak lama lagi akibat kanker yang menggerogotinya, beliau membuat rangkaian rekaman video yang akan ditinggalkannya untuk istrinya Itje (Ira Wibowo) dan kedua anak laki-lakinya yang masih kecil. Video tersebut akan ditayangkan kepada anak-anaknya setelah sang bapak meninggal di setiap hari sabtu. 


Kisah beranjak ke masa dewasa dimana si sulung Satya (Arifini Putra) yang telah menikah dengan Risa (Acha Septriasa) dengan 2 orang anak Rian dan Miku dan hidup di Paris, France. Kesibukan Satya yang bekerja offshore dan mengabaikan keluarga menimbulkan konflik pelik diantara Satya dan Risa. Sementara di Indonesia, Cakra yang sudah berusia 30 tahun dan memiliki jabatan sebagai Deputy Director masih kesulitan untuk menemukan pendamping hidup. Padahal ibunya sudah memberikan dorongan supaya cepat menikah. Padahal ada Ayu (Sheila Dara Aisha), anak buah Cakra yang sangat menarik perhatian Cakra. Namun, sikap lugu dan aneh dari Cakra nampaknya menjadi penghalang Ayu untuk tertarik pada Cakra.

Selain konflik Cakra dan Satya, tentu saja sang Ibu juga memiliki konflik tersendiri yang sedemikian rupa berusaha disembunyikan dari anak-anaknya. Kisah keluarga ini mengalir diselingi berbagai wejangan dari video Bapak yang diselipkan di beberapa adegan. 


Nuansa suram ditampilkan sejak awal film, dengan tone warna dominan klasik coklat dan alunan musik instrumental yang menyayat hati seakan membuat para penonton harus bersiap meneteskan air mata di sepanjang film ini. Namun ternyata kesedihan dan kesuraman tidak melulu hadir di film ini. Suasana ceria dan penuh tawa juga dimunculkan lewat konfilk Cakra dalam mengejar cinta Ayu. 

Kisah film ini mengalir baik, tidak rumit kendati memiliki berbagai adegan flashback di tengah cerita. Semua pemain juga tampil solid. Kredit lebih untuk Deva Mahenra dan Ira Wibowo yang mampu tampil sangat baik dalam film ini. Kekurangannya adalah dialog film ini yang nampaknya lebih bisa tersampaikan, bahkan lebih terasa bermakna di dalam bentuk tulisan. Lainnya adalah penggunaan pemain cilik untuk anak-anak yang tidak bisa mengimbangi pemain lainnya






Overall, film Sabtu Bersama Bapak cukup berhasil dihantarkan oleh Monty Tiwa (Keramat, Test Pack). Pengalaman beliau menyutradarai berbagai genre film menjadikan film ini tampil solid dan saya yakin tidak akan mengecewakan pecinta novelnya.





Rate: 3.5 outta 5 Stars


Komentar

Postingan populer dari blog ini

GITA CINTA DARI SMA (2023) – ADAPTASI PROGRESIF DARI ROMAN REMAJA TERHALANG RESTU

JOY RIDE (2023) – PETUALANGAN SERU, KOCAK & LIAR 4 CEWEK ASIA

BEAUTIFUL DISASTER - FILM ROMAN DEWASA YANG RENYAH & MENGHANYUTKAN