PURE LOVE (2016)
Dir: Lee Eun-Hee
Cast: Lee Beom-Soo, Kim So-Hyun, Joo Da-Young, Yeon Jun-Suk
Genre: Drama, Romance
Lagi-lagi film Korea dengan plot cerita yang senada dengan The Classic dan Sunny. Kisah di masa kini dipadu dengan flashback yang berjalan paralel sepanjang film. Plotnya yang terkesan mengekor film-film yang sudah rilis sebelumnya mengurangi kenikmatan saya dalam menonton.
Kisah soal cinta yang tumbuh di antara anak remaja di sebuah pulau kecil di Korea dimana mereka tergabung dalam grup 5 sahabat yang tumbuh sejak kecil. Sang Wanita tokoh utama, Soo-Ok, menjadi pusat perhatian di tengah-tengah mereka. Cacat pada kakinya menjadikan dirinya selalu merasa rendah diri dan tidak enakan.
Padahal teman-temannya selalu memberinya semangat dan mendukung dirinya. Bahkan salah satunya jatuh cinta kepada Soo-Ok sampai mereka dewasa. Namun satu kejadian membuat mereka harus terpisah satu sama lain, dan sebuah kejadian di siaran radio mengingatkan mereka pada momen-momen dimana cinta mereka masih murni.
Film yang ditayangkan pada Festival Film Korea Indonesia 2016 ini tampil sangat mellow sejak awal film. Letupan-letupan konflik baru ditaruh hampir di 3/4 film. Ini menjadikan film menjadi kekurangan darah, karena sentuhan komedi yang biasa ada di film-film jenis ini tampil tidak maksimal. Selain skripnya, akting juga menjadi masalah utama. Praktis hanya pemain-pemain dewasa dan pemeran Soo-Ok yang bermain baik. Sisanya bermain di bawah standar aktor-aktor muda korea.
Berbagai hal negatif di sisi cerita dan akting tersebut tidak mampu ditutupi dengan pemandangan yang bagus dan sinematografi apik. Bahkan musik indah yang dialunkan sepanjang film pun tidak mampu. Sisa 1/4 film yang berisi karakter yang berteriak-teriak sungguh menjengkelkan. Hanya pemandangan, musik dan Kim So-Hyun lah yang membuat betah bertahan sampai akhir film.
My Rate: 1/2
Cast: Lee Beom-Soo, Kim So-Hyun, Joo Da-Young, Yeon Jun-Suk
Genre: Drama, Romance
Lagi-lagi film Korea dengan plot cerita yang senada dengan The Classic dan Sunny. Kisah di masa kini dipadu dengan flashback yang berjalan paralel sepanjang film. Plotnya yang terkesan mengekor film-film yang sudah rilis sebelumnya mengurangi kenikmatan saya dalam menonton.
Kisah soal cinta yang tumbuh di antara anak remaja di sebuah pulau kecil di Korea dimana mereka tergabung dalam grup 5 sahabat yang tumbuh sejak kecil. Sang Wanita tokoh utama, Soo-Ok, menjadi pusat perhatian di tengah-tengah mereka. Cacat pada kakinya menjadikan dirinya selalu merasa rendah diri dan tidak enakan.
Padahal teman-temannya selalu memberinya semangat dan mendukung dirinya. Bahkan salah satunya jatuh cinta kepada Soo-Ok sampai mereka dewasa. Namun satu kejadian membuat mereka harus terpisah satu sama lain, dan sebuah kejadian di siaran radio mengingatkan mereka pada momen-momen dimana cinta mereka masih murni.
Film yang ditayangkan pada Festival Film Korea Indonesia 2016 ini tampil sangat mellow sejak awal film. Letupan-letupan konflik baru ditaruh hampir di 3/4 film. Ini menjadikan film menjadi kekurangan darah, karena sentuhan komedi yang biasa ada di film-film jenis ini tampil tidak maksimal. Selain skripnya, akting juga menjadi masalah utama. Praktis hanya pemain-pemain dewasa dan pemeran Soo-Ok yang bermain baik. Sisanya bermain di bawah standar aktor-aktor muda korea.
Berbagai hal negatif di sisi cerita dan akting tersebut tidak mampu ditutupi dengan pemandangan yang bagus dan sinematografi apik. Bahkan musik indah yang dialunkan sepanjang film pun tidak mampu. Sisa 1/4 film yang berisi karakter yang berteriak-teriak sungguh menjengkelkan. Hanya pemandangan, musik dan Kim So-Hyun lah yang membuat betah bertahan sampai akhir film.
My Rate: 1/2
Komentar
Posting Komentar