REVIEW FILM GIRL ON THE THIRD FLOOR (2020) - CUKUP MENEGANGKAN WALAUPUN LAMBAT MEMBANGUN TENSI
Bulan Januari merupakan bulannya film-film tanpa target penonton besar yang dirilis di Hollywood. Walau tidak berlaku untuk film Indonesia, namun dari film-film impor yang dirilis di sini pada bulan Januari hanya satu dua saja yang merupakan film berbujet raksasa.
Dengan mantan pegulat profesional legendaris, CM Punk sebagai pemeran utama, film Girl On The Third Floor adalah salah satu film bergenre thriller dengan bujet minim yang akan rilis di tanah air pada tanggal 29 Januari 2020.
Sinopsis
Don Koch (Phil Brooks)
merupakan seorang pria dengan masa lalu yang tidak begitu baik. Ia memiliki
niat untuk memulai kehidupannya yang baru dengan membeli sebuah rumah tua di
pinggiran kota Chicago. Rumah tersebut memiliki banyak kerusakan dan perlu
diperbaiki sehingga bisa layak dihuni bersama Liz Koch (Trieste
Kelly Dunn), istrinya yang sedang hamil.
Namun sejak pertama kali Don ingin
memperbaiki rumah tersebut, kejanggalan demi kejanggalan mulai mengusiknya dan
membawanya kepada sebuah rahasia besar yang lama tersimpan di dalam rumah tua tersebut.
Ulasan
Film berdurasi 1 jam 35 menit ini
ditulis dan distradarai oleh Travis Stevens yang sebelumnya dikenal menggarap
film-film ber-genre horor, thriller
dan suspense yang banyak dipuji dalam skena film independen seperti We Are Still Here (2015) dan Starry Eyes (2014). Salah satu hal teknis yang menarik dari film ini adalah tata musiknya yang digarap oleh Steve Albini, Alison Chesley dan Tim
Midyett.
Film ini banyak mendapat ulasan
yang bagus di beberapa festival South by South West (SXSW),
Boston Underground Film Festival (BUFF)
dan London FrightFest Film Festival, dan meraih 81% dalam rating rata-rata Rottenttomatoes, situs kritik legendaris Rogerebert.com pun memberi nilai bagus 3,4 dari skala4.
Menurut hemat penulis, sepertinya puja-puji film ini memany layak disematkan karena misteri cerita dan keindahan sekaligus kejijikan yang cukup menonjol. ditampilkan oleh tata efek spesial khusus dari seorang special effect artist asal Inggris bernama Daniel Martin (Free Fire, Color Out of Space).
Dari sisi akting Phil Brooks atau lebih akrab
disapa CM Punk (Rabid) yang merupakan seorang pensiunan pegulat profesional. Tingginya yang mencapai
1,8 m dengan tato yang menutupi kedua lengannya sangat pas ketika memerankan
seorang Don Koch dengan perangai yang pemberani sekaligus pendendam dengan cukup
ekspresif. Trieste Kelly Dunn (United 93, serial Banshee) juga sangat baik memerankan Liz Koch, seorang
istri yang sedang hamil yang harus menyelamatkan nyawanya sendiri ketika menguak
rahasia rumah tua tersebut.
Tata artistiknya cenderung
monoton dengan set yang didominasi oleh nuansa berwarna merah dan coklat namun
dikemas dengan cukup baik. Jump scare dan scoring-nya dibuat dengan cukup
menegangkan terutama yang dimunculkan pada bagian-bagian menuju problematika
dari cerita. Film ini kerapkali menyajikan adegan kekejian yang menampilkan
senjata dan darah jadi sebaiknya hanya disaksikan oleh penonton dengan kategori
dewasa.
Kesimpulan Akhir
Bukan film terbaik tahun ini karena pengadeganannya terasa lamban dalam membangun ketegangan, tetapi Girl On The Third Floor dapat menjadi alternatif bagi anda yang menyukai film horror psikologis dengan elemen thriller dan beberapa adegan gore, apalagi bagi penggemar sang pegulat WWE legendaris CM Punk. Film Girl On The Third Floor akan
tayang di bioskop Indonesia pada tanggal 29 Januari 2020.
Review By Greg Liem
Girl On The Third Floor | 95 mins | Dir/Screenplay: Travis Stevens | Story by: Paul Johnstone, Ben Parker, Trent Haaga | Cast: Phil Brooks (CM Punk), Trieste Kelly Dunn, Sarah Brooks, Elisa Dowling | Genre: Psychological Horror, Thriller
Komentar
Posting Komentar