KANDAHAR (2023) – PERJUANGAN SULITNYA KELUAR DARI KECAMUK PERANG


Gerard Butler
adalah salah satu aktor favorit penonton Indonesia dimana film-filmnya, baik yang berbujet besar maupun kecil selalu diberi kesempatan untuk tayang di tanah air. Kini lewat kerjasamanya yang kesekian kali dengan sutradara Ric Roman Waugh, Butler menjadi peran utama di film drama perang, KandaharJuga dibintangi oleh Travis Fimmel, David Negahban dan Ali Fazal, Kandahar akan tayang segera, exclusive di bioskop Cinema XXI.

Sinopsis

Usai menjalankan misinya meluluhlantakkan kawasan produksi senjata pemusnah massal Iran, Tom (Gerard Butler) terpaksa harus membatalkan misi selanjutnya di Herat, Afganistan dikarenakan identitasnya yang terbongkar oleh pemerintah Iran. Menjadi buronan berbagai negara, termasuk Iran, Pakistan dan Afganistan sendiri. Tom yang ditemani penerjemah Mo (David Negahban) berusaha kabur dari Afganistan lewat jalur Kandahar yang telah disiapkan oleh penghubungnya, Roman (Travis Fimmel)

Sayangnya, perjalanan dari Herat ke Kandahar bukanlah perjalanan mudah. Militer Iran, mata-mata Pakistan, serta pemberontakTaliban mengincar Tom untuk mencegahnya keluar dari Afganistan dengan berbagai cara, hidup atau mati.

Ulasan

Setelah terkagum-kagum dengan film Greenland yang menjadi kolaborasi Butler & sutradara Ric Roman Waugh sebelumnya, kami cukup berharap film Kandahar menjadi film yang sama bagus ataupun sama menghiburnya, apalagi beberapa waktu lalu telah rilis film perang yang memiliki nafas sejenis yang berjudul Guy Ritchie’s The Covenant. Hasilnya, Kandahar ternyata bukan seperti yang saya ekspektasikan.

Harapan mendapat film full action perang dengan usaha keras Butler keluar dari Afganistan sedikit sirna karena film ini menggunakan pendekatan humanis dari masing-masing karakter film. Tidak hanya Tom dan sang penerjemah, Mo, dimensi karakter diberikan untuk karakter-karakter pemburu Tom. Sang militer Iran Farzad Asadi (Bahador Foladi), mata-mata Pakistan Kahil (Ali Fazal), Pemimpin desa Afgan Rasoul (Hakeem Jonah) juga salah satu pemimpin pemberontak Tajik Ismail Rabbani (Ray Haratian).

Naskah film yang ditulis oleh Mitchell LaFortune dalam proyek naskah film besar perdananya cukup baik dalam membangun kisah mata-mata ataupun agen rahasia serta usaha pemburuan yang dilakukan lintas negara. Hanya saja dalam membangun ketegangan dalam kejar-kejaran cat & mouse, naskah kurang tepat dalam mengatur timing dengan usahanya menceritakan sisi humanis para karakter. Dialog yang dituliskan di naskah juga kurang dramatis membangun emosi untuk membuat penonton bersimpati dengan kisah latar belakang para karakternya.

Dengan naskah dan sekuens di tangannya, sutradara Ric Roman Waugh sudah berusaha keras membangun momen drama dan pergulatan batin para karakter di film, namun pemilihan momen dan durasi yang kelewat panjang berpotensi membuat penonton mengantuk. Padahal momen-momen action dalam film ini sangat baik dirancang Waugh. Bahkan sebuah duel Butler vs Helikopter di malam hari menjadi sajian paling menarik dan menegangkan di antara beberapa film perang yang kami saksikan beberapa tahun belakangan.

Secara teknis Waugh sudah tidak perlu diragukan lagi kemampuannya dalam mengarahkan film action, dan yang menarik di film ini adalah penggunaan cahaya natural di film ini yang membuat suasana malam di gurun Afghanistan jadi tempat yang mengerikan. Setelah dibuat trauma sama Afghanistan dalam film The Covenant, Afghanistan versi film Kandagar ini makin menegaskan lagi betapa mengerikannya suasana di sana.

Kesimpulan Akhir

Kandahar menawarkan film perang yang sedikit berbeda dan menyegarkan. Film berdurasi 2 jam ini tidak hanya menunjukkan karakter yang hitam putih, tetapi juga menunjukkan sisi humanis dari para manusia yang terlibat dalam perang. Menegangkan, getir serta memiliki adegan perang unik dan menyegarkan saat Butler harus melawan helikopter di malam hari dan di tengah gurun, Kandahar adalah film drama perang yang layak disaksikan bagi penggemar film aksi sekaligys hadiah untuk para penggemar Gerard Butler.

Kandahar tayang segera di Indonesia, exclusive di bioskop Cinema XXI

Rating: 3/5 stars

Komentar

Postingan populer dari blog ini

LONGLEGS (2024) – HOROR THRILLER DISTURBING BIKIN MERINDING SEBADAN-BADAN

THE EXORCISM (2024) – KISAH PENGUSIRAN SETAN YANG BERBEDA TAPI TAK KALAH NGERI

GITA CINTA DARI SMA (2023) – ADAPTASI PROGRESIF DARI ROMAN REMAJA TERHALANG RESTU