DROP (2025) – FILM THRILLER ERA MODERN PENUH KETEGANGAN

Rumah produksi spesialis horor dan thriller berbujet minim, Blumhouse Pictures kembali dengan film khasnya berjudul Drop yang mengangkat tema teror di tengah first date lewat teknologi sosial media modern masa kini.

Disutradarai Christopher Landon (Freaky, Happy Death Day 2) dan memasang aktor-aktor yang baru angkat nama seperti Meghann Fahy, Brandon Sklenar dan Violett Beane, Drop menyuguhkan thriller penuh ketegangan dibumbui intrik sosial di era modern yang relevan.

The New Era of Socializing

Beberapa tahun setelah pengalaman traumatis dianiaya suaminya, Violet (Meghann Fahy) akhirnya mulai membuka diri untuk berkencan kembali dengan Henry (Brandon Sklenar) pria yang baru dikenalnya di aplikasi kencan selama 3 bulan. Di tengah kencan pertama mereka di restoran mewah, Violet mendadak mendapat pesan DigiDrop dari orang tak ia kenali di sekitar restoran.

Dari yang awalnya berupa meme-meme lucu, pesan misterius tersebut mulai mengancam Violet dan meneror putranya Toby yang sedang dijaga adiknya Jen (Violett Beane). Situasi makin genting saat teror mengarah ke ancaman pembunuhan kepada Toby, Jen dan sang teman kencan, Henry.

Don’t Kill The App, Kill The Messenger

Memiliki premis yang sederhana, Drop punya kekuatan lebih dalam penggunaan teknologi yang sangat relevan dan dekat dengan penonton modern. Teror lewat sosial media memang bukan hal baru di dalam film, namun menggunakan app sejenis AirDrop ini cukup menantang mengingat jarak dengan pengirim pesan sangat dekat.

Naskah yang ditulis Jillian Jacobs dan Chris Roach (Fantasy Island, Truth or Dare) dengan lihai membuat penonton menerka-nerka siapa peneror yang berada di dalam restoran yang sama dengan Violet. Naskah juga menyelipkan tema kekerasan dalam rumah tangga, proses menyembuhkan trauma, serta tema pemberdayaan perempuan dalam kisah masa lalu yang cukup menyentuh hati.

Sutradara Christopher Landon dengan pengalamannya menyutradarai film bergenre thriller memberi sentuhan penyutradaraan yang baik dalam berbagai momen intens yang melibatkan Violet dengan sang peneror. Kendati dalam prosesnya, berbagai situasi tak nyaman saat kencan yang dialami Henry sedikit mengganggu ditambah beberapa momen drama mengganggu intensitas, namun rangkaian sekuens seru dan genting di hotel dan di rumah Violet cukup membuat penonton menghela napas berkali-kali.

Ciri khas film thriller suspense dimiliki Drop dengan membuat penonton menebak-nebak siapa pelakunya, lokasi yang tertutup, korban perempuan yang tangguh dan melawan, serta pilihan resiko berbahaya yang dimiliki sang korban. Durasi film 95 menit pun terasa sangat ringkas dan pas untuk film bergenre sejenis.

Meghann Fahy yang baru kita saksikan dalam film The Unbreakable Boy tampil dengan kemampuan membuat penonton berempati pada dirinya. Kecantikan natural dan pengalaman traumatiknya membuat penonton sangat mudah menyukai karakter Violet. Begitu juga dengan adiknya Jen yang bergaya nyleneh dan blak-blakan, Violett Beane (series The Flash) tampil meyakinkan sebagai adik yang suportif. Sementara Brandon Sklenar (Vice, Midway) jadi casting paling pas lewat pesona green flag karakternya, tapi dalam bungkus penampilan yang rasa-rasanya cocok dijadikan salah satu tersangka.

Yay or Nay?

Drop sangatlah pas buat tontonan seru dan menegangkan saat kencan, atau berkumpul dengan teman dan keluarga. Kisahnya yang relevan sedikit banyak akan mengingatkan penonton pada bahaya sosial media, aplikasi kencan, dll. Keseruan juga bisa didapatkan saat menebak-nebak siapa pelaku dan apa motifnya. Drop adalah film thriller suspense yang efektif dalam menghibur penonton.

Drop tayang di bioskop Indonesia mulai Rabu, 23 April 2025.



Komentar

Postingan populer dari blog ini

LONGLEGS (2024) – HOROR THRILLER DISTURBING BIKIN MERINDING SEBADAN-BADAN

KEAJAIBAN AIR MATA WANITA (2025) - DRAMA MELANKOLIS PENUH PESAN BAIK

THE EXORCISM (2024) – KISAH PENGUSIRAN SETAN YANG BERBEDA TAPI TAK KALAH NGERI