REVIEW FILM STUBER (2019) - FILM AKSI DENGAN SELINGAN KOMEDI PEMANCING TAWA
Kali ini studio 20th Century Fox memasangkan aktor laga Dave Bautista dengan aktor spesialis komedi Kumail Nanjiani, untuk memburu pimpinan kartel obat bius yang diperankan oleh aktor laga kebanggaan Indonesia, Iko Uwais, dalam sebuah film action comedy berjudul Stuber. Film yang disutradarai oleh Michael Dowse ini direncanakan rilis di Indonesia pada tanggal 24 Juli 2019.
Sinopsis
Vic (Dave Bautista) memiliki obsesi dan dendam pribadi dalam mengejar seorang pemimpin kartel obat bius tangguh yang bernama Tedjo (Iko Uwais). Perburuan Vic selama bertahun-tahun penyelidikan mendapatkan rintangan manakala bos Vic, kapten polisi McHenry (Mira Sorvino) mengabarkan bahwa FBI akan mengambil-alih kasus Tedjo. Vic yang kesal terpaksa harus menerima kenyataan tersebut.Selesai operasi lasik pada matanya mendadak Vic mendapatkan telpon dari informannya yang mengabarkan bahwa Tedjo akan segera melakukan transaksi 30 kg narkoba. Demi mengorek informasi lebih dalam, Vic lalu menghampiri sang informan dengan memesan Uber milik Stu (Kumail Nanjiani), seorang supir uber yang terjebak dalam hubungan friendzone dengan sahabat sekaligus rekan bisnisnya. Petualangan Vic dan Stu pun dimulai dengan mata Vic yang masih belum pulih dari operasi lasik harus memburu Tedjo dengan bantuan Stu sebagai drivernya.
Review
Dibuka dengan pertarungan dan aksi kejar-kejaran seru antara Vic dan Tedjo di menit pertama, film ini langsung mengubah arah film ke komedi saat memperkenalkan karakter Stu yang memiliki masalah dengan bosnya di tempat kerja dan suka dukanya bekerja sampingan sebagai driver Uber. Sub plot Vic dengan anaknya Nicole (Natalie Morales) diselipkan pula di awal film dan cukup baik menambahkan dimensi dan resiko pada karakter Vic. Naskah yang digarap oleh Tripper Clancy (Four Against The Bank) cukup baik dari sisi menyelipkan dimensi ke dalam karakter utamanya.Akan tetapi, naskah adalah bagian terlemah dalam film berdurasi 93 menit ini. Aksi perburuan Vic tidak terasa sebagai sebuah penyelidikan polisi, para antagonis tidak memiliki latar belakang dan terasa tiba-tiba dimunculkan dan motivasinya tidak tergali dengan baik. Pemilihan plot pun tidak berjalan mulus dengan banyak membuang waktu di swalayan dan bar striptease yang sebenarnya mudah dipahami untuk menggali sisi komedi Nanjiani. Hanya saja terlalu bertele-tele dan kelakarnya terasa hit and miss akibat gaya komedi segmented ala Nanjiani. Kondisi mata Vic dan ledekan-ledekan status supir Uber Stu adalah beberapa momen yang berhasil mengundang tawa dibarengi dengan situasi friendzone Stu dan Becca (Betty Gilpin) sahabatnya.
Dari sisi adegan aksi penampilan Iko Uwais cukup mengagumkan manakala menghadapi Dave Bautista yang berbadan besar di beberapa momen perkelahian. Terlihat Bautista sangat kewalahan menghadapi kelincahan dan ketangguhan Iko, meskipun sudah dibantu Karen Gillan dan Nanjiani. Hanya saja di bagian pertarungan jarak dekat penata kamera dan penyunting gambar tidak mendapatkan hasil gambar yang baik. Kamera sempat shaky di awal film dan suntingan gambar tidak terasa mulus, namun semuanya membaik seiring berjalannya durasi, terutama pada klimaks film.
Michael Dowse yang sebelumnya pernah menggarap film Goon yang bergenre agak mirip dengan film Stuber terasa sedikit gagap dalam mengarahkan film ini. Bukan hal yang mudah memang memadukan komedi di tengah adegan aksi seperti adegan di dokter hewan dalam film ini. Alih-alih lucu, karakter Stu yang histeris malah jadi annoying. Beberapa momen dialog, terutama saat Vic menginterogasi pemilik klub striptease terasa panjang dan lama, karena transisi dengan dialog Stu curhat dengan salah satu stripper tidak taktis.
Beruntung tim produksi film ini cukup solid dalam bekerja. Semua berkontribusi sesuai dengan porsinya, tidak ada yang menonjol. Kredit lebih patut diberikan pada penata musik Joseph Trapanese (The Raid 2, Straight Outta Compton, Tron Legacy) yang memberikan enerji pada musik-musik yang ia tampilkan dalam film.
Dari divisi akting, Dave Bautista (Guardians of The Galaxy, Blade Runner 2049) dan Kumail Nanjiani (The Big Sick) ternyata cukup solid dalam memimpin para cast dalam film ini. Iko Uwais (The Raid, Beyond Skyline) dalam penampilan yang singkat memberikan penampilan badass dan mampu mencuri perhatian. Sementara Natalie Morales (Battle of The Sexes) dan Betty Gilpin (serial Glow, Isn't It Romantic) bermain sesuai porsinya. Hanya Mira Sorvino (Replacement Killers, Mimic) yang terasa disia-siakan akibat naskah yang kurang menggali karakternya.
Final Verdict
Stuber yang bergenre aksi komedi dengan elemen buddy comedy yang berpusat pada dua karakter utama yang berlawanan ini cukup memberikan nafas segar pada khasanah perfilman Hollywood yang dibanjiri film sekuel, franchise dan superhero. Filmnya yang terasa membumi dengan karakter manusiawi ini memang jauh dari kata sempurna akibat plot yang bertele-tele, karakter antagonis yang kurang detail dan beberapa kelakar yang meleset dari sasaran. Tapi film Stuber memiliki nilai hiburan yang berpotensi memberikan kesenangan bagi para penontonnya, apalagi penikmat genre action yang banyak diminati penonton di Indonesia.My Rating: 3,5 out of 5 stars
Stuber | 93 mins. | Dir: Michael Dowse | Script: Tripper Clancy | Cast: Dave Bautista, Kumail Nanjiani, Mira Sorvino, Natalie Morales, Betty Gilpin, Iko Uwais, Karen Gillan | Genre: Action, Comedy | Prod: 20th Century Fox
Komentar
Posting Komentar