REVIEW FILM TOY STORY 4 (2019) – PETUALANGAN SERU PARA MAINAN LEGENDARIS



Sejak pertama kali diumumkan bahwa franchise film Toy Story yang sering dianggap sebagai trilogi film animasi terbaik sepanjang masa akan dilanjutkan untuk film keempatnya, terjadi banyak perdebatan dan ketidaksetujuan dari para pemerhati film di seluruh dunia. Film ketiga yang dianggap sebagai film pamungkas yang menjadi penutup sempurna dari kisah para mainan ini menjadi alasannya. Tapi ternyata pihak studio Pixar dan Disney ternyata menyimpan senjata rahasia lain yang mereka anggap akan memuaskan para penonton setia Toy Story.

Menggaet sutradara debutan, Josh Cooley dengan naskah yang dibuat oleh Andrew Stanton dan Stephanie Folsom, film yang kembali mengandalkan dua karakter utama Woody dan Buzz yang disuarakan oleh Tom Hanks dan Tim Allen serta menggunakan banyak karakter-karakter baru yang memakai talenta suara Tony Hale, Keegan-Michael Key, Jordan Peele, Christina Hendricks, Keanu Reeves dan lain-lain. Film ini akan ditayangkan serentak di seluruh bioskop Indonesia mulai tanggal 21 Juni 2019.

Synopsis

Woody (Tom Hanks), Buzz (Tim Allen) dan kawan-kawan sedang mengalami masa indah dalam hidup mereka sebagai mainan milik Bonnie (Madeleine McGraw), anak perempuan ceriwis yang rajin bermain bersama Woody dkk. Meskipun si koboi perempuan Jesse (Joan Cusack) yang menjadi favoritnya, namun Woody tetap sayang pada Bonnie. Bahkan Woody merasa khawatir manakala Bonnie merasa takut untuk mengikuti tes masuk TK.



Keputusan Woody untuk ikut menemani Bonnie dan tidak mendengarkan nasehat teman-temannya pun berbuah manis, karena Bonnie benar-benar merasa tertekan dan sulit untuk berteman dengan para calon murid TK lain. Lewat ide briliannya, Woody pun berhasil membuat Bonnie senang karena berhasil menciptakan sebuah mainan baru dari bahan-bahan yang ditaruh Woody di meja Bonnie. Mainan yang terbuat dari Senpu (sendok garpu), stik es krim, lem, dan lain-lain  yang Bonnie namakan Forky (Tony Hale) ini membuat Bonnie dipuji ibu guru. Bonnie pun senang dan sangat menyayangi Forky.

Setibanya di rumah, di luar dugaan ternyata Forky hidup dan tidak seperti mainan lain, Ia memiliki semacam ketidaksadaran bahwa dirinya adalah mainan. Woody pun kembali direpotkan untuk menjaga Forky yang selalu ingin kabur dari Bonnie. Lewat ulah Forky inilah Woody kembali bertemu dengan Bo Peep (Annie Potts) mainan yang pernah mengisi hati Woody. Malangnya bagi Woody, Forky justru diculik oleh Gabby Gabby (Christina Hendricks), sebuah boneka perempuan yang menginginkan Forky ditukar dengan sebuah bagian penting dari tubuh Woody. 

Woody pun berusaha keras menyelamatkan Forky dengan bantuan Bo Peep, Gigs (Ally Maki), Duke Kaboom (Keanu Reeves), serta Buzz yang turut membantu dengan membawa Ducky (Keegan-Michael Key) serta Bunny (Jordan Peele). Petualangan Woody dan Buzz menyelamatkan Forky pun berlangsung dengan seru dan menegangkan.


Review

Segala keraguan, celaan dan hinaan pada film ini mendadak sirna setelah reaksi pertama dari para kritikus di Hollywood bermunculan seusai menyaksikan media screening Toy Story 4. Banyak kritikus menyatakan bahwa film ini adalah film sekuel yang mampu menyamai bahkan lebih bagus dari film-film sebelumnya. Rating 100% di Rottentomatoes seminggu sebelum penayangan resmi menjadi indikasinya.

Pun begitu ekspektasi besar tidak saya bawa saat menyaksikan film ini, dan hasilnya film ini jauh melampaui apa yang saya perkirakan. Masih menggunakan semangat yang sama dari film sebelumnya, bahkan premis yang mirip dengan film Toy Story 1, dimana Woody terpaksa harus keluar rumah menyelamatkan Buzz. Bedanya, kali ini Forky yang butuh diselamatkan. Forky! Luar biasa, Forky ini adalah salah satu karakter terbaik yang ada dalam film animasi. Karakternya yang polos dan tidak menyadari siapa dirinya menjadikannya lucu, menggemaskan sekaligus juga bikin kesal. Tony Hale (serial Arrested Development, Veep) sukses mengisi suara Forky dengan sempurna.

Karakter Bunny dan Ducky juga menjadi dua karakter yang mencuri perhatian. Gaya bicara gangsta’ yang digunakan duo komedian Key & Peele ini ternyata cocok memberi warna dalam karakter mereka. Ducky dan Bunny bahkan memberikan banyak momen komedi yang sangat lucu dalam film dan mid credit scenes. Perubahan Karakter Bo Peep juga jadi sangat menarik ditampilkan dalam film ini dari awal film sampai ke akhir film. Sementara karakter antagonis Gabby Gabby dibuat sedemikian rupa, memiliki masa lalu yang mengundang simpati mirip seperti Lotso di Toy Story 3.


Keseluruhan hal di atas disertai dengan pesan yang ingin disampaikan soal kebahagiaan, kesetiaan, pengorbanan dan saling tolong menolong mewarnai film ini. Sebuah pesan yang sangat berpotensi akan diingat oleh penontonnya yang sebagian besar juga akan mengingat film ini sebagai salah satu pengalaman sinematis terbaik dalam hidup mereka.
 
Secara teknis, kemajuan teknologi tidak dapat dipungkiri membuat kualitas animasi dalam film ini sangat luar biasa. Adegan hujan yang muncul di awal film terlihat sangat halus detailnya. Film juga menjadi sangat cantik lewat permainan warna, pencahayaan, dan lain-lain. Sebuah peningkatan pesat dari sejak tahun 2010 rilisnya film Toy Story 3. Sutradara Josh Cooley yang sebelumnya baru hanya membuat 2 film animasi pendek berhasil menjawab tantangan menangani film sekaliber ini. Kehandalannya memainkan emosi lewat drama yang efektif menaikkan tensi dan menyentuh hati, sensitivitas komedinya, penggunaan beberapa jumpscare yang bermain-main di batas antara ngeri dan lucu, serta adegan aksi yang digarap seru mengharumkan namanya di deretan sutradara debutan dari Pixar dan Disney yang berbakat dan menjanjikan di masa yang akan datang.

Tidak ada kekurangan yang berarti dalam film ini selain mungkin beberapa adegan jumpscare akan membuat sebagian anak-anak merasa kaget dan takut, karena di suatu adegan terdengar suara jeritan keras anak-anak di media screening yang saya hadiri. Waktu momen klimaks yang terasa kurang lama pun juga berpotensi dikeluhkan banyak pihak. Tapu saya pikir ini lebih karena dari saya sendiri yang masih belum merasa puas dan ingin lebih lama lagi melihat para mainan tersebut berkumpul dan bercengkrama. Di luar itu, film Toy Story 4 sangat baik dari segala sisi dan saya nobatkan menjadi salah satu film terbaik di tahun 2019 ini.


Final Verdict


Memiliki semangat yang sama dengan film trilogi sebelumnya, cerdik menceritakan kisah sederhana tentang mainan yang hilang lalu menginjeksikan pesan tentang pencarian jati diri, persahabatan, kesetiaan, pengorbanan dan sifat saling tolong menolong tanpa menggurui, melalui film yang seru, lucu hangat dan menyentuh. Film Toy Story 4 dijamin akan memberikan pengalaman sinematis yang menyenangkan bagi anak-anak dan seluruh anggota keluarga. Jangan ragu! Nikmati sekali lagi petualangan Woody, Buzz dan kawan-kawannya di dalam salah satu film terbaik tahun 2019 bagi saya.

Rating Saya: 5 dari 5 Bintang

Toy Story 4 | Dir: Josh Cooley | Screenplay: Andrew Stanton, Stephanie Folsom | Voice Cast: Tom Hanks, Tim Allen, Tony Hale, Christina Hendricks, Key & Peele, Annie Potts | Dur: 100 mins | Genre: Animation, Family

Komentar

Postingan populer dari blog ini

LONGLEGS (2024) – HOROR THRILLER DISTURBING BIKIN MERINDING SEBADAN-BADAN

THE EXORCISM (2024) – KISAH PENGUSIRAN SETAN YANG BERBEDA TAPI TAK KALAH NGERI

GITA CINTA DARI SMA (2023) – ADAPTASI PROGRESIF DARI ROMAN REMAJA TERHALANG RESTU