REVIEW CUTIES AND THE FAKE (2020) – KOMEDI KOCAK, ABSURD DAN GILA-GILAAN DARI THAILAND


Empat orang karakter Cuties dari film Cuties And The Fake sebelumnya sudah muncul dalam serial TV di Thailand dengan menggunakan nama judul aslinya Diary of Tootsies. Kini, empat serangkai yang terdiri dari tiga orang pria kemayu dengan seorang wanita bodoh ini melebarkan sayapnya ke layar lebar dengan petualangan konyol nan absurd.

Cuties And The Fake disutradarai oleh Kittiphak Thongauam dan akan tayang secara reguler di bioskop Indonesia mulai tanggal 9 Maret 2020.

Sinopsis

Karier Golf (Thonganthom Thongchai) di dunia make up artis terancam manakala sebuah kejadian akibat ‘keringat’-nya menyebabkan seorang artis ternama Kathy (Araya A. Hargate) mengalami luka dan tidak bisa memenuhi kontraknya. Alhasil, Golf pun diancam tuntutan uang pengganti pembatalan kontrak dari manajemen Kathy. Demi menghindari tuntutan, Golf pun mempunyai ide untuk mencari orang yang mirip Kathy untuk menggantikannya di sementara sampai Kathy yang asli sembuh.

Berbekal dari data klinik bedah plastik, Golf dan gengnya, Gus (Charoensook Paopetch) dan Kim (Chanyachirawong Rathanand) pun menemukan pengganti yang cocok, yaitu seorang penjual nasi goreng yang urakan dan slebor, Nam (tetap diperankan Araya A. Hargate). Kerja keras pun harus dilalui Golf dkk untuk mensukseskan rencana mereka. Di dalam plot lain, Natty (Pattasaraya Kreuasuwansri) justru disibukkan dengan warisan ibunya yang baru menang lotre. Sang Ibu mengancam mencoret Natty dari ahli waris apabila belum bisa memberikan cucu. Natty pun mencoba segala daya upaya untuk mempunyai anak, salah satunya adalah merayu Kim.


Ulasan

Membaca sinopsis yang konyol dan mengada-ada, lengkap dengan karakter ajaib tiga orang pria gay kemayu dan satu orang wanita bodoh, sudah dapat dibayangkan keabsurdan dan kekonyolan cerita dari film berdurasi 109 menit ini.

Tidak salah memang, ceritanya memang absurd dan dengan berbagai kejadian kocak bergaya komedi yang muncul secara sporadis, mulai dari celetukan konyol, dramatisasi slow-mo over the top, kelakar referensi pop kultur, sampai slapstick tersedia melimpah dan hampir semuanya lucu. Memang ada beberapa punchline yang kurang mengena, apalagi berkaitan dengan referensi pop kultur dari Thailand yang tidak penulis pahami, tetapi secara keseluruhan sisi komedi adalah keunggulan dari film ini.

Sang sutradara, Kittiphak Thongauam tahu benar bagaimana memanfaatkan para karakter yang ia miliki dengan memberikan gaya komedi yang sesuai dengan karakterisasinya. Natty si wanita bodoh, diberikan porsi pertama dengan kebodohannya di atas pesawat, Kim dengan keluguannya saat dipaksa Natty mendonorkan benihnya, Golf dengan kebawelannya dipadu karakter crossdressernya yang suka memakai kostum-kostum aneh, sementara Gus menjadi yang paling mendapat porsi drama dengan statusnya sebagai pengasuh seorang anak yatim dan hubungannya dengan mantan pacarnya Top.


Beragamnya karakter tersebut masih ditambah dengan bintang yang paling gemilang dalam film ini yaitu karakter Kathy dan Nam yang keduanya diperankan Araya A. Hargate. Aktris 38 tahun yang memiliki nama panggilan Chompoo ini bermain apik dalam memerankan dua karakter yang bertolak belakang 180o. Anggun sebagai Kathy dan serampangan serta memalukan sebagai si penjual nasi goreng Nam.

Dari geng Cuties sendiri, Thonganthom Thongchai yang memerankan karakter Golf menjadi penampil yang paling mencuri perhatian dengan berbagai tingkah kocaknya. Badannya yang gemuk dan karakternya yang over the top juga kegemarannya memakai baju perempuan yang unik menjadikan karakter Golf menarik untuk diikuti perjalanannya.

Sementara yang paling lemah adalah kisah Natty dan Gus. Natty yang sibuk mengejar warisan ibunya terkesan sebagai plot tempelan saja, tidak ada kaitannya dengan plot utama. Ini membuat perjalanan Natty menjadi kurang menarik. Berbeda dengan Gus, karakternya yang mengalami pergulatan batin saat bertemu mantan pacarnya Top juga terasa tidak mengalir jauh, karena kisah awal mereka ada di serial TV-nya Diary of Tootsies yang belum sempat penulis saksikan. Walaupun begitu subplot kedua karakter ini masih cukup lucu di beberapa bagian, terutama saat Natty merayu Kim di sebuah sauna.

Tidak kawinnya sebuah subplot dan terlalu dipaksakannya plot Gus dan Top berhubungan dengan plot utama ini menjadi kelemahan paling kentara. Walaupun begitu kuatnya konflik plot utama menjadikan perhatian bisa teralihkan dengan baik. Gelak tawa yang kerap muncul membahana di tiap menit filmnya menjadi faktor kuat film ini mengasyikkan untuk disaksikan.

Dari sisi teknis, pengarahan sutradara Kittiphak Thongauam sangatlah baik dalam mengolah adegan-adegan lucu dan mampu memberikan penekanan pada punchline komedi dengan sensitivitas komedi sempurna. Meski agak keteteran dalam mengelola adegan drama yang menyentuh pada klimaks dramatis masing-masing plot, namun kerja Thongauam dan seluruh kru bisa dibilang cukup memuaskan.

Kredit lebih patut diberikan pada tim tata rias yang mendadani Araya A. Hargate menjadi 4 karakter berbeda, serta tim editing dan penata musik yang bekerja dengan gemilang menjaga mood film dengan pace cepat dan sangat atraktif.

Kesimpulan Akhir

Cuties And The Fake adalah kisah petualangan absurd dan konyol 4 sahabat yang akan menghadirkan gelak tawa dan menularkan kebahagiaan melalui berbagai  adegan lucu di dalamnya. Walau plot-plotnya tidak semua padu dan terkoneksi, namun film ini memiliki kekuatan lebih dari karakterisasi menarik keempat tokoh utama serta performa apik Araya A. Hargate yang berperan menjadi dua karakter berbeda. Nikmati keseruan menonton Cuties And The Fake sambil tertawa terbahak-bahak bersama teman-teman atau sahabat Anda.

My Rate: 3,5 out of 5 stars

Cuties And The Fake |109 mins |Dir: Kittiphak Thongauam |Cast: Araya A. Hargate, Thonganthom Thongchai, Charoensook Paopetch, Chanyachirawong Rathanand, Pattasaraya Kreuasuwansri | Genre: Comedy 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

LONGLEGS (2024) – HOROR THRILLER DISTURBING BIKIN MERINDING SEBADAN-BADAN

THE EXORCISM (2024) – KISAH PENGUSIRAN SETAN YANG BERBEDA TAPI TAK KALAH NGERI

GITA CINTA DARI SMA (2023) – ADAPTASI PROGRESIF DARI ROMAN REMAJA TERHALANG RESTU