REVIEW VOYAGERS (2021) - THRILLER LUAR ANGKASA DENGAN BINTANG MUDA BERTALENTA

Beragam kisah remaja di dunia distopia lazimnya sering muncul di perfilman Hollywood lewat adaptasi-adaptasi karya tulis bergenre young adult, seperti The Hunger Games, Divergent atau yang lebih spesifik di luar angkasa Ender's Game. Dan kali ini, sutradara sekaligus penulis naskah Neil Burger (Divergent, The Illusionist) juga tidak mau kalah dengan menelurkan film setipe berjudul Voyagers.

Dibintangi para aktor muda bertalenta dalam sosok Tye Sheridan, Lily Rose-Depp, Fionn Whitehead dan didukung aktor senior, Colin Farrell, film Voyagers yang kental unsur thriller di luar angkasanya ini akan tayang di bioskop Indonesia mulai hari kamis 29 April 2021.

Sinopsis

Kehidupan manusia di abad 23 mengalami masalah pelik akibat tidak layaknya lagi bumi untuk ditinggali. Solusi termutakhir adalah dengan memindahkan manusia ke sebuah planet berjarak 86 tahun perjalanan yang mengakibatkan usaha untuk mencapai planet tersebut harus melalui sebuah proses rumit memberangkatkan anak-anak remaja yang dilahirkan dengan tujuan untuk hidup, bereproduksi dan berkoloni di dalam pesawat luar angkasa, untuk kemudian menghidupi anak-anak generasi selanjutnya yang akan tiba di planet pengganti bumi.

Para remaja tersebut dipimpin oleh Richard (Colin Farrell) sebagai satu-satunya orang dewasa yang mengawasi, sekaligus memastikan seluruh aturan dijalani oleh para remaja tersebut. Namun bukan manusia (apalagi remaja) namanya kalau tidak punya kecenderungan untuk melanggar aturan. Dua remaja, Zac (Fionn Whitehead) dan Christopher (Tye Sheridan) menemukan cara untuk tidak sembarang menurut pada aturan. Hal ini diketahui teman-teman mereka yang menyebabkan terjadi krisis kepemimpinan di pesawat. Kecurigaan akan adanya sesosok makhluk asing dari luar angkasa mengintai dan mengincar nyawa mereka pun menambah ketegangan di dalam perjalanan sepanjang 86 tahun tersebut.

Ulasan 

Sutradara Neil Burger sudah berpengalaman mengatasi genre film sejenis lewat Divergent yang terhitung sukses menjadi pondasi yang kokoh untuk franchise yang sayangnya tidak diikuti oleh dua sekuelnya Insurgent dan Allegiant yang ditangani sutradara lain. Beberapa film Burger lain seperti The Illusionist, Limitless dan yang terakhir The Upside juga selalu mendapat respon baik dari kritikus, meskipun secara box office tidak terlalu istimewa.

Di dalam Voyagers keahlian Burger menangani cerita thriller bertemakan science fiction dengan karakter remaja dengan cukup baik. Hanya saja naskah yang ia tulis terasa kurang menggigit di paruh kedua film setelah awal film dengan premis yang menjanjikan dan berpotensi seru. Konflik yang bermuara pada tiga karakter utama Christopher, Zac dan Sela (Lily Rose-Depp) terasa inkonsisten dan datar. 

Dimulai dari ketegangan dalam persaingan hawa nafsu segitiga antara Zac dan Christopher pada Sela, hingga pada usaha untuk menjadi mualim di pesawat, perselisihan tidak berkembang secara signifikan dan letupan konfliknya terasa dibuat-buat. Apalagi monolog motivasi yang dilakukan salah satu karakter untuk mempengaruhi awak kapal lainnya, sangat mengada-ada. Naskah menjadi problem utama dalam film ini.

Secara teknis sendiri film ini terhitung memang sangat memadai dari sisi desain produksi mengingat bujet produksi mencapai 29 juta dollar dan nyaris 100% adegan berlangsung di dalam kapal luar angkasa. Lokasi pesawat yang luas sangat membantu memberikan alternatif set lokasi yang bervariasi. Walaupun begitu sayangnya ketidakjelasan denah lokasi sempat beberapa kali membingungkan penonton.

Dari sisi akting, Tye Sheridan (Ready Player One, X-Men: Apocalypse) dan Lily Rose-Depp (Yoga Hosers, The King) bermain dengan cukup baik, hanya saja chemistry saat mereka bersama terasa tidak believeable, tapi dugaan kami adalah karena karakter Sela yang masih patuh pada aturan dan strict. Sementara Zac milik Fionn Whitehead (Dunkirk) menjadi karakter paling menarik sepanjang film. Zac sukses mengaduk-aduk emosi penonton dengan tingkah lakunya yang mengesalkan.

Beberapa hal lain yang patut menjadi perhatian adalah soal tata musik yang lebih kental unsur thrillernya daripada sci fi-nya. Musik gubahan Trevor Gureckis (The Goldfinch, Bloodline) cukup berhasil membangun tensi menegangkan dengan komposisi musiknya. Sementara itu naskah yang memiliki kedekatan konsep cerita dengan beberapa sumber film atau karya sastra lain menjadikan film terasa kurang orisinal. Tapi di era sekarang ini apa sih yang orisinal?

Subteks cerita yang mengangkat tentang manusia dan keteraturan sendiri sangatlah menarik untuk didiskusikan. Apakah sebenarnya manusia harus dibuat patuh demi keteraturan dunia, apalagi dalam mewujudkan sebuah program yang menyangkut masa depan manusia, atau tetap harus mengutamakan freewill dan membiarkan manusia menentukan jalan hidupnya sendiri. Konsep ini memang umum di beberapa film, karya sastra dan lazim terjadi di dunia nyata, tetapi menjadi menarik jika disuguhkan dalam film atau buku berlatar distopia seperti Hunger Games, Divergent, dll.     

Final Verdict

Voyagers adalah sebuah film thriller sci-fi dengan karakter young adult yang potensial memberikan tontonan alternatif yang dapat disaksikan di waktu senggang. Dengan penampilan gemilang dari Fionn Whitehead yang menarik perhatian dan subteks kisah manusia melawan keteraturan yang menimbulkan pergolakan, serta ketegangan tanpa henti hingga akhir film, maka Voyagers patut untuk disaksikan di bioskop. 

Film Voyagers akan tayang di bioskop Indonesia mulai tanggal 29 April 2021.     

My Rate: 2,5/5 stars

Voyagers | 108 mins | Dir & Script: Neil Burger | Cast: Tye Sheridan, Fionn Whitehead, Lily Rose-Depp, Isaac Hampstead Wright, Chante Adams, Quintessa Swindell, Archie Madekwe | Prod: AGC Studios      

Komentar

Postingan populer dari blog ini

LONGLEGS (2024) – HOROR THRILLER DISTURBING BIKIN MERINDING SEBADAN-BADAN

THE EXORCISM (2024) – KISAH PENGUSIRAN SETAN YANG BERBEDA TAPI TAK KALAH NGERI

GITA CINTA DARI SMA (2023) – ADAPTASI PROGRESIF DARI ROMAN REMAJA TERHALANG RESTU