CONCLAVE (2025) – DRAMA PEMILIHAN PAUS MENEGANGKAN PENUH INTRIK
Mendekati perhelatan akbar Academy Awards di awal maret nanti membawa tradisi dalam perilisan film asing di Indonesia yang biasanya merilis film-film yang mendapat nominasi di event penghargaan prestisius tersebut. Alhasil, salah satu film peraih nominasi film terbaik dengan judul Conclave pun segera rilis di bioskop Indonesia.
Conclave karya Edward
Berger dibintangi barisan aktor dengan kualitas akting hebat dalam sosok Ralph
Fiennes, Stanley Tucci, John Lithgow, Sergio Castellito dan Isabella
Rosellini diadaptasi dari novel berjudul sama karya Robert Harris.
Sinopsis
Paus meninggal dunia, internal Vatikan
pun bertindak cepat melakukan proses pemilihan Paus terbaru yang melibatkan
para Kardinal dari seluruh perwakilan negara-negara di dunia. Proses pemilihan yang
tertutup dan dilakukan dengan prosedur ketat tersebut dinamakan sebagai Konklaf
dan dipimpin Kardinal Lawrence (Ralph Fiennes) sebagai ketua pelaksana
Konklaf.
Lawrence menjalankan Konklaf yang ketat dan intens demi memastikan kardinal yang terpilih sebagai Paus adalah sosok yang terbaik dan tanpa cela. Sayangnya semua intrik yang Lawrence temukan saat Konklaf membuka borok, mengulik ambisi, mengupas masa lalu para calon Paus yang beresiko mencoreng gereja Katolik
Ulasan
Menilik filmografi dari sutradara Edward Berger yang juga meraih nominasi Film Terbaik Academy Awards 2023 lewat film sebelumnya All Quiet on The Western Front (2022) yang bergenre perang, Conclave punya keunggulan yang berbeda. Mengandalkan naskah tajam penuh kelokan cerita dan kekuatan akting para pemainnya, dibalut tata produksi megah dengan editing presisi dan tata suara dan musik tegas mengintimidasi, Conclave layak mendapat nominasi film terbaik Academy Awards.
Naskah yang ditulis Peter
Straughan (Tinker Tailor Soldier Spy, Frank) mampu membuat film
berdurasi dua jam ini terasa singkat lewat dialog-dialog taktis dan efektif.
Pilihan pengadeganan sejak menit awal kematian Paus yang digarap ala film
misteri membuat filmnya mampu membuat penonton langsung fokus pada inti cerita
pemilihan paus baru.
Eksekusi naskah dari sutradara Edward Berger pun patut diacungi jempol. Sutradara asal Jerman ini tahu bagaimana caranya membuat film tentang pemilihan paus baru dengan prosedur dan protokol ketat, repetitif dan konvensional dengan kemasan suspense dengan bantuan pergerakan kamera dan tata musik yang menegangkan. Ketegangan yang dibangun membuat filmnya jauh dari kesan menjemukan.
Poin penting lain yang harus di-highlight
adalah kualitas akting para aktornya. Ralph Fiennes (The English
Patient, Schindler’s List) berakting luar biasa sebagai Kardinal Lawrence
pelaksana Konklaf. Ia selalu ada di semua adegan film dan tampil tanpa cela.
Tak heran ia mendapat nominasi juga untuk Best Actor di ajang Academy Awards.
Dukungan dari aktor-aktor hebat
lain juga muncul dari John Lithgow (Killers of The Flower Moon,
Cliffhanger) yang berpengalaman menyimpan rahasia, Stanley Tucci (The
Devil Wears Prada, The Lovely Bones) yang perubahan ambisinya di film
terlihat menonjol, Sergio Castellito (The Chronicles of Narnia:
Prince Caspian, Paris Je’Taime) yang meledak-ledak sebagai kardinal paling
ambisius, serta aktris kawakan Isabella Rosellini (Blue Velvet, Death
Becomes Her) sebagai suster kepala yang menyimpan amarah. Semua aktor
senior tersebut berakting hebat belum lagi tambahan akting menawan aktor
pendatang baru, Carlos Diehz, yang memerankan Kardinal Benitez.
Kesimpulan Akhir
Kombinasi penyutradaraan apik, naskah
tajam, teknis produksi hebat, desain produksi megah serta kualitas akting papan
atas membuahkan sebuah film drama suspense apik berjudul Conclave.
Gelar nominasi film terbaik Academy Awards 2025 sudah membuktikan kalau film
ini layak disaksikan di layar besar bioskop saat tayang nanti.
Conclave tayang Rabu, 26 Februari 2025 di bioskop Indonesia.
Komentar
Posting Komentar