REVIEW FILM COUNTDOWN - TEROR APLIKASI PENEBAK HARI KEMATIAN YANG MENAKUTKAN TAPI KLISE
Sinopsis
Quinn (Elizabeth Lail) adalah seorang suster yang terjebak mendaftar di aplikasi Countdown yang dapat menebak hari kematian para pendaftarnya. Dari yang semula iseng-iseng, Quinn mendapati bahwa tebakan hari kematian dari aplikasi tersebut benar-benar memakan korban salah satu pasiennya. Bersama adiknya, Jordan (Talitha Bateman), serta salah satu pendaftar aplikasi lain, Quinn berusaha mencari tahu cara lolos dari kematian dan melawan aplikasi pembunuh tersebut.
Ulasan
Dimulai dengan tanpa basa-basi sutradara sekaligus penulis naskah debutan Justin Dec langsung memberikan penjelasan mengenai aplikasi Countdown langsung sejak detik pertama film, bahkan langsung memakan korban dengan gaya teror yang terus dipakai sepanjang film.
Teror dan jumpscares dalam film ini dirangkai sedemikian rupa dengan pace yang cukup baik dan dibuat sebisa mungkin beda dengan jumpscares yang pernah ada di film-film lain. Kelihatan benar bahwa pembuat film ini sangat memikirkan rangkaian jumpscares tersebut daripada rangkaian cerita dan alur plot dalam film.
Bagaimana tidak, di setengah film Quinn, sang tokoh utama film mendadak mendapatkan sidekick secara tiba-tiba, bahkan sampai ke akhir berusaha menyisipkan romance yang terkesan dipaksakan dengan tokoh tersebut. Belum lagi sisipan penulisan karakter ahli I.T. dan pastor yang dibuat nyleneh dan lagi-lagi terlihat maksa karena ingin kelihatan beda. Bahkan kedua tokoh tersebut dijadikan sebagai pelontar komedi yang kualitas leluconnya terasa hambar dan cringe.
Sayang sekali memang, film bermodel horor thriller dengan karakter anak muda yang sudah jarang diproduksi semenjak kebangkitan genrenya lewat film Scream di tahun 1996 ini lebih peduli dengan treatment horornya daripada keseluruhan ceritanya. Bahkan ada subplot pelecehan seksual yang tidak terasa signifikansinya terhadap plot utama disisipkan dalam film ini dan terkesan hanya untuk membuat durasi film lebih panjang saja.
Untungnya bagian horor dalam film ini berpotensi menarik penonton di Indonesia. Bukan karena orang Indonesia yang sangat tertarik pada horor, melainkan karena adegan teror dan kengerian di dalam film ini, utamanya saat para korban berusaha melarikan diri dari malaikat kematian yang mengejar mereka. Terlihat jelas teror dalam film ini mirip dengan teror pada film Final Destination yang memiliki gaya sama, berusaha melarikan diri dari malaikat kematian.
Secara teknis para kru dalam film ini sangat mendukung elemen horor dalam film, arahan blocking horornya cukup baik dipadukan dengan sinematografi dan tata cahaya yang pas. Meskipun tidak istimewa, dukungan tata suara dan musik pun cukup baik memberikan suasana horor saat adegan teror.
Dari sisi akting, praktis hanya Elizabeth Lail (serial You) selaku peran utama yang bersinar, yang lainnya tidak istimewa, apalagi pemeran Matt, Jordan Calloway (serial Black Lightning) yang urgensi dan gaya aktingnya terasa berada di film action dibanding film horor. Aktor senior, Peter Facinelli (Twilight) malah terasa disia-siakan dalam subplot tidak berguna.
Kesimpulan Akhir
Film Countdown bekerja baik bagi para penggemar horor yang suka mengejar adrenalin dan ditakut-takuti lewat adegan teror jumpscares yang meski efektif namun terasa maksa untuk terlihat berbeda. Memiliki plot utama yang terganggu oleh subplot tidak penting, film ini memang memiliki berbagai kelemahan dalam alur dan konklusinya yang simpel dan klise, namun sepertinya tidak akan mengurangi keasyikan penonton dalam menonton film ini beramai-ramai bersama teman dan saudara.
My Rate: 3 out of 5 Stars
Countdown | 90 mins | Dir & Script: Justin Dec | Cast: Elizabeth Lail, Jordan Calloway, Peter Facinelli, Talitha Bateman, P.J. Byrne | Boles / Schiller Film Group, Wrigley Pictures, STX Films
Komentar
Posting Komentar