CONTORTED (2022) – TEROR TANPA HENTI RUMAH BERHANTU
Industri film Korea Selatan dalam dekade terakhir terasa ketinggalan dalam genre horor, bahkan oleh Indonesia yang lima tahun belakangan menghasilkan Pengabdi Setan, Sebelum Iblis Menjemput dan Ratu Ilmu Hitam yang bisa tampil mendunia, bahkan membuat sutradara Joko Anwar dan Timo Tjahjanto menembus Hollywood.
Kini lewat film Contorted, sutradara Kang Dong-hun mencoba membuktikan bahwa sinema horor Korea Selatan masih bisa berbicara. Kisah horor berpremis rumah angker ini akan tayang di bioskop Indonesia mulai 20 Oktober 2022.
Sinopsis
Sepasang suami istri, Kim Koo-joo (Park Hyuk-kwon) dan Myung-hye (Seo Young-hee), beserta ketiga anaknya, Dong-woo (Oh Ja-hun), Hee-woo (Kim Bo-min) dan Ji-woo (Noh Ha-yeon), pindah ke sebuah rumah besar yang terpencil yang dibeli dari seorang agen real estate (Park Ok-chool) dengan harapan bisa memulai sebuah hidup yang baru.
Myung-hye merupakan seorang ibu rumah tangga yang mengalami depresi di mana ia mengalami ketidakstabilan emosi dan terus mengkonsumsi obat. Sementara Kim Koo-joo merupakan seorang ayah yang lamban sekaligus karyawan yang berpenghasilan pas-pasan
Sejak malam kepindahan mereka ke rumah tersebut, Myung-hye mulai gusar karena bisa merasakan gangguan-gangguan berupa suara asing yang terdengar dari sebuah gudang di sebelah rumahnya. Sang putri sulung pun, Hee-woo, turut merasakan hal yang sama namun ia memilih untuk memendamnya sendiri.
Teror mulai bermunculan sejak Myung-hye bertemu dengan sesosok tetangga misterius bernama Lee Eun-young (diperankan oleh Cho Soo-hyang) yang tiba-tiba menghampirinya saat ia berusaha membuka gudang tersebut.
Ulasan
Contorted merupakan film ber-genre horor
besutan seorang sutradara dari Korea Selatan bernama Kang Dong-hun. Ini
merupakan film kedua yang ia sutradarai setelah Pray (2020). Ia turut menulis
film ini bersama rekannya, Kim Jae-hwan. Sangat disayangkan apabila jika
seorang sutradara yang turut menulis film horornya memiliki kecenderungan untuk
memberi akhir film yang tipikal dengan film horor bernuansa depresif lainnya.
Chang Uyoung bertindak sebagai Director of
Photography (DOP) dalam Contorted. Ia membuat tone yang monoton di sepanjang
film. Shot di dalam rumah hampir semuanya under exposure di mana penonton “dipaksa” memelototi setiap scene yang ada untuk menikmati cerita yang disajikan. Dominasi
tone yang lain adalah warna biru yang memberikan kesan kelam dan warna merah
yang dipakai pada scene gudang.
Scoring dikerjakan oleh Yoon Sang dan Lee Jun-oh yang nampaknya belum optimal dalam membangun kengerian dari film ini. Musik yang dihasilkan masih terdengar tanggung. Justru sound yang digarap oleh Jeong Ji-young dan Han Myung-hwan dari WAVELAB lebih terasa matang daripada musiknya. Bunyi-bunyian yang dikeluarkan pada jumpscare sudah terdengar pas.
Editing oleh Ahn Gwang-seop agak membingungkan pada bagian tengah film di mana seperti ada potongan scene yang hilang yang tidak dimasukkan ke dalam final cut dari film ini sehingga ada sedikit ketidaksinambungan cerita dari tengah sampai ke belakang film.
Choi Jin-sub dari TRUST STUDIO yang mengerjakan VFX terasa belum memberikan kontribusi terbaiknya bagi film ini. Pasalnya, adegan krusial dalam gudang di mana Myung-hye menemukan topeng iblis seharusnya bisa ditampilkan dengan efek visual yang mumpuni.
Kim Area yang bertindak sebagai produser dan TAKEONE STUDIO yang memproduksi film berdurasi 91 menit ini seolah “menghamburkan” budget untuk sebuah produk yang mestinya bisa diracik dengan jauh lebih baik lagi khususnya untuk para pencinta horor.
Kesimpulan
Contorted menyajikan tontonan horor dengan kengerian yang dibangun dari teror demi teror hantu lewat atmosfer dan jumpscare yang dikreasikan dengan cukup baik. kelihaian penata suara dalam membangun suasana horor patut diberikan kredit selaih tata produksi yang apik. Walaupun produk akhirnya belum memberikan nafas baru pada genre horor, namum Contorted masih bisa dikategorikan sebagai film horor yang menghibur dan cocok ditonton seru-seruan bagi penggemar horor.
Film Contorted tayang di bioskop Indonesia mulai 20 Oktober 2022.
Greg Rate: 3 out of 5 stars
Review By. Gregorious
Komentar
Posting Komentar