PEREMPUAN BERGAUN MERAH (2022) – HOROR SADIS BRUTAL YANG KENTAL MISTERINYA
Siapa yang meragukan kemampuan Timo Tjahjanto dalam menghasilkan film-film yang memiliki ciri khas sadis, brutal dan berdarah-darah? Track record Timo dalam menyutradarai slasher Rumah Dara (bersama Kimo Stamboel), action The Night Comes For Us atau film horor dwilogi Sebelum Iblis Menjemput yang kesemuanya tayang di pasar internasional. Belum lagi film pendeknya L for Libido di omnibus ABC’s of Death, Safe Haven (bersama Gareth Evans) di V/H/S 2 serta The Subject di V/H/S 94, semuanya memiliki ciri khas yang sama dan membuat nama Timo harum di industri film dunia.
Kini lewat Perempuan Bergaun Merah,
Timo menjajakan diri sebagai produser lewat bendera rumah produksi miliknya
sendiri Frontier Pictures. Menggandeng sutradara yang akrab menyutradarai video
klip musik dan iklan, William Chandra
dan didukung oleh Tatjana Saphira, Refal
Hady, Faradina Mufti, Ibrahim Risyad, Aufa Assagaf, Daju Wijanto & Stella Cornelia dalam jajaran castnya,
film Perempuan
Bergaun Merah tayang hari ini, 3 November 2022 di bioskop.
Berkisah tentang Kara (Stella Cornelia) yang menghilang di apartemennya seusai pesta minuman keras bersama teman-temannya. Ibu Kara (Dayu Wijanto) pun bertanya ke sahabat terdekat Kara, Dinda (Tatjana Saphira) yang ternyata tidak melihat Kara setelah kabur dari apartemen Kara akibat nyaris diperkosa oleh salah satu teman mereka di pesta. Dinda hanya ingat Kara mengenakan gaun merah di malam itu.
Setelah beberapa minggu hilang,
Kara masih belum juga ditemukan. Ibu Kara menyalahkan Dinda, Rosa (Faradina
Mufti), Gerry (Ibrahim Risyad), Wisnu (Jordy Rizkyanda) dan Marko (Aufa
Assagaf) orang-orang yang terakhir berpesta bersama Kara. Tidak hanya itu,
hantu perempuan bergaun merah pun mulai meneror Dinda dan teman-temannya,
menuntut dendam dan membahayakan nyawa mereka. Dimana kah Kara? Apakah Sang
Perempuan Bergaun Merah itu hantu Kara yang mendendam? Apa yang terjadi di
malam hilangnya Kara? Semua terjawab pada 3 November 2022 di bioskop.
Horor Misteri yang Brutal Penuh Darah dengan Misteri Whodunit
Meski film Perempuan Bergaun
Merah ini memiliki jejak Timo di mana-mana, namun tak dapat dipungkiri William Chandra (Sekte) sebagai sutradara seakan menambahkan napas baru yang
berbeda dari film-film Timo yang lain. Paling nyata adalah di dialog naskahnya
yang luwes dan kemampuan Will memainkan tempo yang bereskalasi baik sepanjang
durasi film, tidak menggebu-gebu di awal untuk kemudian kehabisan bensin di
pertengahan atau akhir film.
Naskah yang ditulis sendiri oleh William Chandra (Sekte, Mati Anak) terasa baik dan cerdik dalam membangun misteri
dan menanamkan petunjuk-petunjuk serta memberikan kecohan-kecohan yang menipu
penonton. Will juga terlihat lihai membangun jumpscare dan memadukannya dengan
atmosfer horor saat meneror karakter Dinda dan adiknya Ari yang beberapa kali
mengalami teror mengerikan. Penggunaan efek praktis dan CGI serta penggunaan
sling sangat baik dalam mendukung film. Banyak momen jumpscare yang menggunakan
teknis-teknis yang rumit tersebut. Satu lagi adalah desain dan make up hantu
gaun merah yang mengerikan. Serem abis!
Satu kekurangan di Perempuan
Bergaun Merah ini adalah dari sisi naskah dimana di babak kedua satu
per satu teman Kara diteror namun terasa tidak imbang, karena hanya Dinda yang
tak henti-henti ditakuti, yang lain hanya diteror sebentar saja tapi efeknya
berbeda dengan Dinda. Satu petunjuk di awal film pun terlalu kentara dan
membuat film gampang ditebak, walaupun klimaks film memiliki banyak lapisan
twist yang seru.
Hal lain adalah selain karakter Dinda dan Ari, film ini juga kurang memberikan kesempatan karakter lain untuk dikupas personality-nya. Kemudian penggambaran pemanggilan setan ala budaya Tionghoa-nya kurang dijelaskan secara detail, ditampilkan singkat dan terasa seperti tempelan saja. Hantu perempuan yang diangkat dari legenda Nu Gui alias Hantu Perempuan Bergaun Putih yang dimodifikasi sedikit menjadi Hong Gui (Hantu Perempuan Bergaun Merah) di film ini pun dijelaskan sekelebat saja.
Beberapa poin kekurangan di atas
sedikit mengganggu, namun tidak mengurangi keasyikan penulis dalam menonton
film ini. Selain ditakut-takuti sepanjang film, penulis menikmati momen-momen
menebak apa yang sebenarnya dialami oleh Kara, siapa sang hantu gaun merah dan
kenapa ia mendendam dan meneror para karakter di film ini.
Dari sisi akting Tatjana Saphira (Sweet 20, Ghost Writer) jadi sosok yang banyak menderita akibat
diteror dalam film. Pengembangan karakter dari awal penasaran kemana sahabatnya
hilang sampai pada momen memecahkan misteri digambarkan dengan perubahan raut
wajah dan keletihan yang ditampilkan lewat make up yang makin pucat. Di film
horor murni perdananya ini, Tatjana terlihat total dan meyakinkan.
Dayu Wijanto (Selamat Pagi Malam, Ghost Writer) dan Faradina Mufti (Perempuan Tanah Jahanam, Guru-Guru Gokil) juga jadi dua aktor lain yang menampilkan kualitas akting menonjol meski dalam durasi tampil sedikit. Sedangkan aktor-aktor lain kurang menonjol dengan aktor yang memerankan Ari jadi yang paling kurang meyakinkan di beberapa momen. Film ini juga terasa kurang memanfaatkan skill akting Refal Hady (Wedding Agreement, Susah Sinyal).
Watch it or not?
Definitely must see for horor fans!
Brutal, penuh cipratan dan
muntahan darah dengan jumpscares tidak kaleng-kaleng plus adegan-adegan
kematian yang kreatif dan sadis, padahal punya ratingnya 13+. Bisa dibilang ini
adalah film horor rating 13+ dengan rasa 17+. Adegan mutilasi bisa lolos sensor
itu asyik banget!
Film Perempuan Bergaun Merah menawarkan horor berkualitas tidak hanya secara teknis, tetapi juga mantap dalam membangun misteri dan memberikan kecohan-kecohan yang akan menipu. Sebuah pengalaman unik saat menonton film horor yang seram sekaligus mengajak berpikir dan peduli pada misterinya.
Perempuan Bergaun Merah tayang mulai hari ini 3 November 2022.
Komentar
Posting Komentar