CANARY BLACK (2024) – KATE BECKINSALE BERAKSI DI ACTION SPY PENUH INTRIK
Nama Kate Beckinsale di ranah film aksi sebenarnya cukup mentereng berkat karakter vampir Selene di franchise Underworld yang ia mainkan sampai 4 seri film dan film Jolt di tahun 2021, padahal sebelumnya ia kerap bermain di film drama atau romance, termasuk favorit banyak orang Serendipity.
Kini setelah Jolt,
Beckinsale sepertinya tertarik memainkan karakter mata-mata a la Evelyn Salt
atau Ethan Hunt dalam film Canary Black arahan Pierre Morel (Taken,
District B13). Didukung oleh aktor-aktor berpengalaman dalam sosok Ray
Stevenson dan Rupert Friend, Canary Black menjadi
suguhan action spy yang menjanjikan untuk alternatif tontonan para penikmat
genre action.
Sinopsis
Kehidupan ganda Avery Graves (Kate
Beckinsale) sebagai agen rahasia sekaligus istri yang (mengaku) sebagai
wanita karier biasa mulai terusik manakala sang suami, Danny (Rupert Friend)
diculik oleh kelompok teroris yang menuntut Avery menyerahkan sebuah data
rahasia milik CIA dengan kode Canary Black.
Demi cinta dan nyawa suaminya,
Avery pun mengobrak-abrik tempatnya bekerja dan menemukan rahasia kelam dari
Canary Black, kumpulan data yang berpotensi menghentikan perputaran dunia dari
berbagai segi. Dibantu bos kepercayaannya, Hedland (Ray Stevenson), Avery
pun berusaha membebaskan sang suami sembari diburu oleh CIA dan pihak-pihak
lain yang juga menginginkan Canary Black. Avery pun tersudut dan harus
mengambil langkah ekstrim.
Ulasan
Pierre Morel masih setia dengan
ciri khasnya action dikejar waktu yang intens dengan berbagai intrik di dalam
plot. Memang plot besarnya terkesan usang untuk film-film action spy sejenis,
namun yang menjadi daya tarik Canary Black ini ada dalam sosok
Kate Beckinsale serta dinamikanya dengan para musuh dan sekutu yang didominasi
laki-laki sok keras.
Selalu senang rasanya melihat sosok
perempuan yang kerap diremehkan tetapi mempunyai kemampuan melawan. Dalam film
ini Avery tidak sendirian, dia mempunyai sekutu rahasia dalam sosok Sorina yang
memiliki keahlian di bidang IT dan gadget. Dinamika Avery dan Sorina dalam film
ini jadi sisi komedi yang sangat efektif di tengah intensitas film.
Seperti halnya di Taken dan District
B13, Morel juga terlihat terampil menampilkan adegan aksi yang effortless dalam
film ini. Adegan hand combat, adu tembakan, car chase, semuanya ditampilkan
dengan baik walau secara umum tidak ada yang memorable dan spesial.
Dari sisi akting Beckinsale masih enerjik di usia menjelang senja dalam melakoni peran sulit dalam genre aksi. Tak dapat dipungkiri kecepatannya dalam bertarung makin berkurang, namun koreografi tarung cukup variatif dan sangat believable sebagai seorang wanita tangguh. Peran para birokrat dalam sosok laki-laki berjas juga dimainkan apik oleh Ben Miles sebagai wakil direktur NSA yang mengesalkan serta Ray Stevenson dalam peran di akhir hidupnya sebagai atasan sekaligus sahabat Avery, Hedland. Sosok berwibawa almarhum Stevenson di beberapa momen seakan menunjukkan wibawa sebagai pimpinan yang bijaksana.
Tapi, bagi kami sang pencuri
perhatian adalah Sorina yang diperankan oleh Romina Tonkovic. Cantik, lucu,
pintar dan ceplas-ceplos adalah karakter Sorina yang selalu memancing tawa di setiap
dialog yang ia lontarkan.
Kesimpulan Akhir
Dalam tradisi film-film spy
dengan kehidupan ganda para agennya seperi Mr. & Mrs. Smith, Mission:
Impossible, Salt, dll, Canary Black seperti hendak mengikuti
jejaknya. Dengan plot yang linear anti ribet, film sangat fokus pada usaha
Avery menyelamatkan suaminya. Ancaman kiamat kecil dari sebuah kumpulan data
bernama Canary Black memang logis, tapi hanya sebagai bumbu dari sebuah
film action mata-mata seru dan penuh intrik.
Komentar
Posting Komentar