SONIC THE HEDGEHOG 3 (2024) – SEKUEL YANG SUPERIOR DARI DUA FILM SEBELUMNYA

Saat pertama kali dirilis teaser karakternya, film Sonic The Hedgehog pertama mendapat banyak kritikan di bagian desain karakter dan kualitas CGI yang buruk. Namun serangkaian perbaikan dari berbagai kritikan tersebut ternyata membuahkan hasil baik dengan kualitas karakter animasi yang lebih sempurna dan hasil box office mumpuni.

Kini memasuki film ketiganya, Sonic The Hedgehog 3 tampil lebih besar, lebih akbar dan dengan musuh yang lebih sulit dikalahkan dalam sosok Shadow yang disuarakan oleh Keanu Reeves. Dengan memakai pengisi suara yang sama yaitu Ben Schwartz, Colleen O’Shaughnessy serta Idris Elba, serta sosok manusia yang dipimpin Jim Carrey, James Marsden, Lee Majdoub dan Krysten Ritter.

Sinopsis

Sonic (Ben Schwartz) dan Tails (Colleen O’Shaughnessy) yang kini bersahabat dengan mantan musuhnya di film kedua Knuckles (Idris Elba) hidup bahagia bersama suami istri, Tom (James Marsden) & Maddie (Tika Sumpter) sahabat manusia mereka.

Sayangnya, liburan mereka di tepi danau terganggu kabar buruk dari Direktur GUN, Rockwell (Krysten Ritter) yang mengabarkan bahwa sesosok alien sebangsa Sonic dkk yang sudah diteliti sejak 50 tahun silam kabur dan menjadi ancaman bagi bumi yang bernama Shadow (Keanu Reeves) dan memiliki kecepatan berkali-kali lipat daripada Sonic. Sadar bahwa Shadow sulit dikalahkan, GUN pun menyarankan Sonic bekerjasama dengan musuh bebuyutan Sonic, Dr. Robotnik alias Eggman (Jim Carrey) yang akhirnya setuju bergabung dengan alasan tertentu. Apakah kerjasama mereka berhasil menaklukan Shadow? Atau justru Robotnik memiliki tujuan lain dibalik niat kerjasamanya?

Ulasan

Dengan menggunakan tim yang sama di balik layar, Sonic The Hedgehog 3 jadi film yang terasa sama dengan film pertama dan kedua dari sisi kualitas animasi dan karakterisasi, namun superior dari sisi penceritaan yang tidak sekadar menceritakan baik vs jahat saja.

Karakter Shadow di sini menjadi antagonis yang multi-dimensi dengan karakter berlapis secara emosi. Di satu sisi Shadow memiliki dendam personal terhadap GUN yang menelitinya selama 50 tahun, dan manusia pada umumnya yang ia anggap sebagai spesies yang layak dihancurkan.

Sosok Eggman alias Robotnik juga jadi menarik di film ini dengan kehadiran kejutan dalam hubungan pribadinya. Selama ini memang ada kecurigaan bahwa Eggman ini adalah sosok yang hidup dalam keluarga tidak harmonis yang membuatnya jadi ambisius dan egois. Di film ketiga Sonic ini karakter Robotnik jadi sosok ‘family man’ yang dominan bahagia namun memiliki pikiran terbuka soal garis keturunannya yang membuatnya jadi sosok antagonis.


Emosi juga lebih dikedepankan dalam film ketiga ini dengan hubungan-hubungan personal yang lebih beragam. Persahabatan, ayah-anak, manusia-landak, dll. Semua dibuat sedemikian dinamis membuat film ini bukan animasi khusus untuk anak dengan adegan aksi dan slapstick saja, tetapi juga punya unsur drama yang cukup dalam.

Kesimpulan Akhir

Salut untuk sutradara Sonic The Hedgehog 3, Jeff Fowler dan tim penulis naskah yang terdiri dari Pat Casey, Josh Miller dan John Whittington yang merangkai kisah yang tidak hanya seru dan menyenangkan, tetapi juga dramatis dan hangat. Sonic The Hedgehog 3 sedang tayang di bioskop Indonesia.

PS: film ini punya mid-credit scene yang layak ditunggu karena berkaitan dengan lanjutan kisah Sonic untuk film keempat.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

LONGLEGS (2024) – HOROR THRILLER DISTURBING BIKIN MERINDING SEBADAN-BADAN

KEAJAIBAN AIR MATA WANITA (2025) - DRAMA MELANKOLIS PENUH PESAN BAIK

THE EXORCISM (2024) – KISAH PENGUSIRAN SETAN YANG BERBEDA TAPI TAK KALAH NGERI