REVIEW HOUSE OF GUCCI (2021) – AMBISIUS DAN PENUH INTRIK DENGAN CAST YANG SOLID
Nama merk fashion Gucci adalah salah satu nama besar legendaris dalam sejarah fashion dunia. Berdiri sejak tahun 1921 oleh Guccio Gucci, brand Gucci mulai mendunia sejak berada di bawah kendali Aldo Gucci, putra dari Guccio yang melebarkan sayapnya ke seluruh dunia, termasuk Jepang. Bersama Rodolfo, Aldo menguasai masing-masing 50% saham Gucci yang selanjutnya akan diwariskan ke anak-anak mereka, Paolo dan Maurizio Gucci.
Film House of Gucci mengangkat
peralihan kekuasaan tersebut dengan berbagai intrik yang berujung pada sebuah
peristiwa bersejarah. Disutradarai oleh Ridley
Scott (Alien, Blade Runner) dan
dibintangi oleh Lady Gaga, Adam Driver,
Al Pacino, Jeremy Irons, Salma Hayek, Jared Leto dan Jack Huston, film House of Gucci direncanakan tayang reguler 17
Desember 2021 di Indonesia setelah melalui serangkaian sneak preview pada
tanggal 10-12 Desember di beberapa bioskop tertentu.
Sinopsis
Kehidupan asmara Patrizia
Reggiani (Lady Gaga) menjadi indah
sejak bertemu Maurizio Gucci (Adam
Driver), pewaris separuh saham merk busana ternama Gucci yang legendaris.
Sayangnya, Patrizia dicurigai oleh Rodolfo (Jeremy
Irons), hanya mengincar harta milik keluarga Gucci saja. Hal ini
menyebabkan Maurizio hengkang dan keluar dari silsilah keluarga Gucci demi bisa
menikahi Patrizia dan bekerja di perusahaan truk ayah Patrizia.
Mengetahui hal tersebut, sang
paman Aldo Gucci (Al Pacino) pun
berusaha merangkul Maurizio kembali agar mau menerima haknya sebagai pewaris
perusahaan. Hal ini dilatarbelakangi oleh keyakinan bahwa Aldo merasa Paolo (Jared Leto), putranya, kelewat bodoh
untuk mengurus perusahaan. Dibantu oleh ambisi Patrizia yang ingin bergabung
menjadi seorang Gucci, Maurizio pun terpengaruh dan menerima warisan tersebut.
Kerjasama Maurizio dan Aldo yang awalnya cemerlang pun perlahan demi perlahan
meruncing menjadi perang ambisi dan ego, sehingga mempertaruhkan nama Gucci di
mata dunia. Terbius oleh gelimang harta dan gengsi tinggi, Patrizia dan
Maurizion pun melancarkan aksi serigala dalam selimut demi bisa menguasai
Gucci.
Ulasan
Ridley Scott di usia 84 tahun 2021 ini mempersembahkan dua buah
karya film dengan judul The Last Duel
dan House
of Gucci. Sebuah prestasi besar mengingat kedua film tersebut
dikategorikan film besar dengan ensemble
cast papan atas. Di House of Gucci ini, Scott mengangkat
kisah yang diinspirasikan dari kisah nyata keluarga Gucci yang dibukukan dengan
judul sama karya Sara Gay Foden.
Semangat dan passion Scott
terlihat jelas di awal film ini yang dibuka oleh perkenalan pada karakter
Patrizia yang bekerja di perusahaan truk milik ayahnya dengan gaya lincah.
Pertemuan Patrizia dengan Maurizio serta usaha Patrizia untuk bisa dekat dengan
Maurizio juga digambarkan ringkas dan padat, dari diskotik, perpustakaan dan
cafe. Konflik pun diawali dengan pertemuan dengan ayah Maurizio yang membuat
Maurizio mengambil keputusan drastis kawin tanpa restu Rodolfo.
Setelahnya film membagi kisah
kepada Aldo Gucci dengan kecerdasannya mengatur perusahaan. Kita pun dikenalkan
pada sosok Paolo yang punya passion
memberikan desain segar dan baru bagi desain-desain ‘kuno’ Gucci yang
menurutnya ketinggalan zaman. Sayangnya, menurut Aldo, Paolo putranya sama
sekali tidak mempunyai bakat desain, dan sering dianggap bodoh. Akting Al
Pacino adalah jadi yang terbaik di keseluruhan film, sementara Jared Leto (Suicide Squad, Dallas Buyers Club) berusaha tampil bodoh, dan
berhasil, hanya saja kelewat karikatural. Usaha Leto untuk memberikan karakter
Paolo yang nyentrik dan bodoh, dengan make up yang membuatnya sama sekali tidak
dikenali ini membuktikan kualitas vokalis band 30 Seconds of Mars ini sebagai aktor yang berani bereksperimen.
Adam Driver (A Marriage Story, Star Wars Eps VII: The Force Awakens) dan Lady Gaga (A Star is Born) sendiri memiliki chemistry yang manis di awal, namun sayangnya setelah menikah rasa manis hilang. Keduanya tampil seperti tidak saling mencintai setelah adegan pernikahan. Walaupun kualitas akting keduanya sama sekali tidak buruk, apalagi Gaga yang layak diberikan penghargaan.
Dari sisi teknis gaya penceritaan
cepat, taktis dan sering lompat adegan beberapa tahun kemudian membuat film
terasa atraktif. Konten naskah yang ditulis oleh Becky Johnston (The Prince of
Tides, Seven Years in Tibet) bersama Robert
Ventivegna (El Otro Labo) memang
dikreasikan seakan filmnya tidak serius dan cenderung menggelitik, namun berkat
performa gemilang para bintangnya membuat film tetap terasa memikat untuk
diikuti dari awal sampai akhir.
Di luar Gaga dan Driver, Al Pacino (The Godfather, Scarface) dan Jeremy
Irons (Dead Ringers, Batman vs
Superman) adalah dua bintang lain yang mencuri perhatian. Para aktor senior
ini memberikan presences yang
memesona dengan kualitas akting kelas satu. Apalagi Pacino dengan durasi screentime lebih banyak dan memiliki
dinamika karakter menarik.
Dari sisi teknis usaha Scott dan kru menggambarkan suasana Italia tahun 1960-an sampai ke 1990-an terlihat believable dan cantik. Penata kamera dan artistik di film ini bekerja dengan baik, didukung pula oleh penata kostum dan make up yang jempolan. Satu hal lain yang patut jadi perhatian adalah pilihan soundtrack yang diputar dalam film, terutama lagu-lagu pop yang dipilih sangat baik mendukung mood film.
Kekurangan paling kentara dalam
film ini sepertinya adalah plotting film yang terkesan berantakan menceritakan
alur perjalanan Maurizio dan Patrizia dalam menjajaki usaha untuk menguasai
Gucci. Side story dengan melibatkan Paolo yang sebenarnya potensial menarik pun
tidak berhasil mencapai potensinya akibat karakter Paolo yang karikatural dan sulit
untuk dianggap serius. Tapi nampaknya memang langkah ini lah yang dipilih
Scott, menceritakan kisah drama penuh intrik di dalam internal keluarga Gucci
dengan gaya pop dan nyleneh.
Kesimpulan
House of Gucci adalah bukti kreativitas tanpa batas seorang
Ridley Scott, sutradara senior berusia 84 tahun yang masih bisa menghasilkan
film drama tragedi penuh intrik dan ambisius namun dikemas lewat gaya pop dan up to date namun nyleneh, lengkap dengan
ensemble cast solid yang memikat.
House of Gucci akan tayang
reguler di bioskop Indonesia mulai 17 Desember 2021 setelah melewati rangkaian
sneak preview 10-12 Desember 2021 di beberapa bioskop tertentu.
Rating: 4 out of 5 stars
House of Gucci | 156 mins | Dir: Ridley Scott | Script: Becky Johnston,
Robert Ventivegna, Sara Gay Foden (Book) | Cast: Lady Gaga, Adam Driver, Al
Pacino, Jeremy Irons, Jared Leto, Jack Huston, Salma Hayek | Prod: Bron
Creative, Universal Pictures
Komentar
Posting Komentar