M3GAN (2023) – FILM BONEKA ROBOT PEMBUNUH YANG DISTURBING & SERU
Ada sedikit rasa ragu manakala promo film tentang boneka robot perempuan bergenre horor yang mengambil judul M3gan bermunculan di kuartal akhir tahun lalu. Namun nama besar James Wan (Saw, The Conjuring, Insidious) yang digandeng menjadi penulis sekaligus produser oleh rumah produksi Blumhouse Pictures (Get Out, The Black Phone, Insidious) menjadikan M3gan sebagai salah satu film horor yang diantisipasi oleh para penggemar horor.
Mengusung sub-genre sci-fi horror, beban berat diemban agar
setidaknya M3gan bisa tampil segar dan memiliki elemen kebaruan yang
membedakannya dengan Chucky dari franchise Child’s Play yang baru saja diremake
tahun 2019 lalu dengan sub-genre yang sama. Disutradarai Gerard Johnstone dan
dibintangi Alison Williams, Violet McGraw bersama dua aktor pemeran M3gan, Amie
Donald & Jenna Davis, film M3gan akan tayang di bioskop Indonesia mulai 6
Januari 2023.
M3gan the fun robot for kids!
Kehidupan Gemma (Allison
Williams) yang tenggelam dalam pekerjaannya menciptakan mainan anak yang modern
teralihkan manakala kakak perempuannya meninggal dunia akibat kecelakaan dan
meninggalkan seorang putri untuk diasuh oleh Gemma. Cady (Violet McGraw), sang
gadis cilik menyimpan dalam-dalam traumanya dan membuat Gemma khawatir.
Usaha Gemma untuk bisa membantu
memperbaiki mental Cady dengan memberikan hadiah robot mainan canggih yang
masih berbentuk prototipe dengan julukan M3gan pun berhasil. Cady jadi lebih
ceria dan bahagia seakan memiliki teman baru dalam sosok M3gan. Gemma pun
terbantu dengan menjadikan Cady sebagai bahan penelitian dan percobaan sebelum
melaunching M3gan. Semua berjalan lancar sampai pada suatu saat berbagai rangkaian
kejadian dan kematian terjadi di sekitar kehidupan Gemma dan Cady.
Teknologi membantu kehidupan atau justru mengancam?
Membuka kisahnya dengan
memperkenalkan karakter Cady dan Gemma, film M3gan yang naskahya
ditulis Akela Cooper (Malignant) berdasarkan cerita Cooper
bersama James Wan (Aquaman, Malignant) ini pelan-pelan
membangun kengerian dengan menjelaskan detail-detail kemampuan sang boneka
robot. Menjalankan plot saat menciptakan M3gan beriringan dengan kerumitan
Gemma dalam posisi sebagai wali yang mengasuh Cady, babak pertama film terasa memakan
waktu lama menunjukkan identitasnya sebagai film horor.
Di babak kedua, saat M3gan sudah ditangan
Cady, film mulai bergerak ke arah disturbing alias membuat penonton tidak
nyaman dan was-was akan tindak-tanduk M3gan dan marabahaya yang seakan
mengancam Cady dan Gemma serta orang-orang di sekitar mereka. Tidak hanya rasa
tak nyaman, film juga berhasil memberikan sensasi senang dan seru ketika M3gan
memulai aksinya. Tidak hanya saat M3gan membunuh korban-korban yang karakternya dibuat
sedemikian mungkin ‘layak dibunuh’, tetapi saat M3gan di luar dugaan bernyanyi lagu
populer atau berjoget sukses membuat penonton bersorak.
Horor sci-fi yang menyenangkan
dan seru sepertinya layak disematkan pada film M3gan. Tidak susah payah rumit
dalam menyodorkan kisah yang njelimet penuh twist, fokus M3gan dalam memberikan
kesenangan dan keseruan dalam kesederhanaan cerita patut diacungi jempol.
Apalagi momen-momen di klimaks yang membayar kesabaran penonton menunggu dari babak
pertama film. Johnstone yang berpengalaman dengan film cult horror, Housebound seakan tahu formula yang pas dalam
menempatkan momen-momen yang membuat sorakan penonton makin liar terdengar.
Ada satu poin yang penulis sayangkan tidak dibahas di film ini yaitu soal hukum robotik yang sebenarnya menjadi pangkal masalah di film ini. Seperti yang dibahas di buku Isaac Asimov yang sudah diadaptasi dalam film, seperti Blade Runner dan I, Robot, yaitu soal perintah/hukum robot untuk melindungi pemiliknya yang dibatasi oleh aturan-aturan mendasar hukum manusia. Karakter Gemma sang pencipta robot terasa kurang memahami dan membahas detail ini, menjadikan karakternya terasa aneh, pintar level jenius, namun kok bisa-bisanya tidak memikirkan soal itu.
Dari sisi teknis produksi tidak
ada yang istimewa selain dari kualitas efek dari sang robot M3gan baik itu practical maupun CGI effect. Sungguh, CGI yang disematkan
(jika ada) sangatlah terlihat natural, sementara efek make up M3gan dan gestur robotiknya
juga terlihat believable dan
mengingatkan pada film Blumhouse lain berjudul Upgrade yang disutradarai rekan James Wan di film Saw &
Insidious, Leigh Whannel.
Dari sisi akting, duet pemeran
M3gan, Amie Donald (series Sweet Tooth) & Jenna Davis (series Raven’s
Home, Maggie) layak diberikan
acungan jempol, dengan wajah lempeng tanpa emosi, mereka mampu memainkan M3gan
dengan kapasitas gestur yang berbeda. Gestur hiperaktif yang dimainkan Davis
dan M3gan kalem yang diperagakan Donald membuat M3gan tampil sebagai robot canggih
tapi tidak meninggalkan elemen boneka barbie dengan baju-baju khasnya. Halloween tahun ini sepertinya akan diramaikan dengan cosplay M3gan.
Sementara itu, penulis merasa ada yang kurang dalam penampilan Allison Williams (Get Out, The Percfection) dan Violet McGraw (The Haunting of Hill House, Love), keduanya seperti berakting di film yang berbeda dengan para aktor lain dengan kemampuan karikaturalnya. Alison kelewat serius, sementara McGraw kelewat mellow. Sepertinya ada ketidakselarasan, karakter Gemma & Cady seakan bermain di film horor psikologis yang bertema berat dengan pesan dalam, alih-alih film sci-fi horor yang disturbing tapi seru dan menyenangkan.
Watch It or Leave It?
Januari 2023 dibuka dengan film M3gan
yang menawarkan kesenangan dan keseruan dalam balutan horor yang sebagian
durasinya akan membuat penonton merasa tidak nyaman. Konyol, kocak dan tahu
tempatnya sebagai sebuah horor yang menawarkan kesenangan, M3gan adalah
tontonan yang seru untuk ditonton beramai-ramai sambil tertawa-tawa riang bersama
kawan dan keluarga.
M3gan tayang di bioskop Indonesia
mulai 6 Januari 2023 dengan rating 17+ untuk adegan kekerasan dan sadis serta ucapan kasar.
Komentar
Posting Komentar