WOLF PACK (2022) – AKSI SERU & THRILLING TENTARA BAYARAN MELAWAN TERORIS
Sinema Tiongkok seusai pandemi kembali menggeliat lewat film-film bergenre wu xia, fantasy dan action. Salah satunya adalah film Wolf Pack yang disutradarai oleh Michael Chiang. Mengusung kisah para tentara bayaran tangguh yang harus berhadapan dengan teroris, Wolf Pack memakai jasa aktor laga kawakan Max Zhang yang disandingkan dengan aktor muda Aarif Rahman sebagai bintang utamanya.
Wolf Pack sedang tayang di
bioskop Indonesia.
Sinopsis
Sebuah misi yang diemban para
tentara bayaran pimpinan Diao (Max Zhang) mengharuskan mereka menculik seorang
dokter muda, Ke Tong (Aarif Rahman) dan membawanya ke wilayah musuh. Tanpa
diduga, masa lalu Ke Tong berhubungan dengan para tentara bayaran ini dan membuat
Ke Tong mencoba melawan dan memberontak. Sayangnya sebuah aksi teroris yang
mengincar jalur pipa gas negara membuat urusan Ke Tong dengan para Wolf Pack
tertunda. Mereka pun bahu membahu mencari keberadaan para teroris guna
menggagalkan rencana keji mereka.
Ulasan
Sebagai sebuah film full action,
naskah yang ditulis sang sutradara sendiri, Michael Chiang sangat potensial
dalam memberikan momen-momen aksi seru dan ketegangan bertensi tinggi saat
teroris hendak meledakkan pipa gas. Perseteruan dua tokoh utama, Ke Tong &
Lao Diao yang yang berakar dari sebuah konflik masa lalu penuh dendam dan
pengkhianatan pun menjanjikan pertarungan keduanya yang penuh baku hantam dan
adu kejantanan.
Sayangnya, film ini hanya
memenuhi janji di keseruan para tentara melawan teroris, di awal film saat Ke
Tong mencoba melawan dan kabur dari penculikan para Wolf Pack film berlangsung
sedikit komikal karena Ke Tong yang terlihat menyembunyikan kemampuannya. Para
Wolf Pack yang terdiri dari indvidu-individu jagoan memang beberapa kali
terlibat aksi seru, namun chemistry saat mereka bercanda dan nongkrong bareng
tidak kalah asyiknya. Michael Chiang
(Our Sister Mambo, Army Daze) cukup
berhasil menulis karakter yang baik di film ini.
Secara teknis, di film debutnya ini Michael Chiang sedikit kewalahan dalam mengorganisir adegan aksi dan menjahitnya di penyuntingan. Beberapa kali momen seru dan dramatis terganggu dengan penyuntingan yang mengubah mood dari adegan beradrenalin tinggi ke adegan lain tanpa adanya korelasi. Chiang nampaknya masih perlu berlatih mengolah rasa penonton di tiap momen filmnya.
Lokasi syuting adegan aksi yang
dominan di daerah bergurun pasir sukses membuat penonton merasakan panas, gerah
dan gersangnya lokasi. Beberapa adegan tembak menembak, kejar-kejaran mobil
motor dan pertarungan berlangsung di sana. Membuat film terlihat bernuansa
coklat dan minim darah, sepertinya film ini memang mengincar penonton remaja.
Dari sisi akting Max Zhang (Ip Man 3, SPL: Kill Zone2)
tampil sesuai karakter wajahnya yang keras sebagai pemimpin para tentara
bayaran. Sementara Aarif Rahman Lee (Bruce Lee My Brother, Cold War) tampil
layaknya kebingungan di paruh pertama, untuk kemudian melupakan dendamnya dan bergerak
dengan rasa kemanusiaan demi melawan teroris. Penggunaan aktor asing dalam film
ini sebagai karakter jahat sangat disayangkan karena kurang memberikan impact secara akting dan hanya fokus di
aksi tarungnya saja.
Kesimpulan Akhir
Wolf Pack adalah film
aksi laga murni yang akan memberikan hiburan sejak menit pertama. Film para
tentara bayaran melawan teroris dengan sentuhan dendam internal ini memiliki
berbagai aksi tembak menembak, kejar-kejaran mobil dan aksi tarung yang seru,
tanpa melupakan elemen tegang untuk memecahkan kasus siapa dalang teror dan
dimana bom diletakkan.
Komentar
Posting Komentar