MUMMIES (2023) - BUKANNYA SEREM, PARA MUMI MALAH KOCAK & SERU

Dalam sejarahnya sosok mumi (mayat yang diawetkan dan dibalsam dalam tradisi Mesir kuno) sudah sering diproyeksikan ke dalam media film di beberapa genre, antara lain horor, aksi petualangan maupun komedi dan animasi. Seperti The Mummy klasik tahun 1932, trilogi The Mummy milik Stephen Sommers, atau versi Tom Cruise yang lebih modern, sampai ke karakter mumi animasi di Hotel Transylvania.

Kini di awal tahun 2023, sebuah animasi produksi spanyol kembali menghadirkan mumi dalam bentuk animasi lewat film Mummies. Disutradarai oleh Juan Jesus Garcia Galocha dan didukung beberapa pengisi suara dari aktor berpengalaman dalam sosok Sean Bean & Hugh Bonneville, film Mummies tayang di bioskop Indonesia mulai jumat, 20 Januari 2023.

Sinopsis

Di dunia kehidupan setelah mati para mumi, Thut (Oscar Barberan) yang tengah dihantui trauma masa lalunya saat kecelakaan di tengah lomba kereta kuda (chariot), kejatuhan durian runtuh manakala ia ditetapkan menjadi jodoh untuk menikah dengan putri raja bernama Nefer (Ana Esther Alborg). Meskipun keduanya tidak ingin menikah, namun ancaman Raja Firaun (Sean Bean) yang akan membunuh Thut membuat Thut pun terpaksa menerima titah raja.

Sayangnya, sebelum upacara pernikahan terjadi, cincin pertunangan milik raja dicuri oleh pemburu harta karun Lord Barnaby (Hugh Bonneville). Thut bersama adiknya Sekhem (Jaume Sola) & buaya peliharaannya pun terpaksa harus mengunjungi dunia manusia demi mendapatkan kembali cincin tersebut. Tanpa disangka, Putri Nefer pun ikut masuk ke dunia manusia dan terseret masalah Thut. Mereka pun terdampar dan tersesat di dunia manusia.

Ulasan

Untuk ukuran sebuah film animasi yang diproduksi perusahaan Eropa, Mummies terhitung berhasil membuat film animasi keluarga yang menghibur. Ramah anak dan akan memberikan senyum dan tawa bagi para orang dewasa yang ikut menemani putra-putrinya menonton.

Naskah yang ditulis oleh duet penulis film animasi Tad: The Lost Explorer, Jordi Gasuli  dan Javier Lopez Barreira memang bukan naskah yang sempurna tetapi lancar dalam mengalirkan kisahnya. Ada beberapa kekurangan minor dalam film, antaranya adalah beberapa momen dialog yang mengganggu pace film. Bisa dibilang film ini terlalu banyak berdialog dibanding menggunakan bahasa gambar.

Formula fish out water saat para mumi terasing di dunia manusia menjadi bagian yang paling lucu dalam film. Momen saat kamera disangka senjata, suara speaker di mal yang dianggap suara dewa, dll sukses memancing tawa bersama beberapa komedi slapstick dan tingkah polah konyol si buaya peliharaan, Croc.

Sutradara debutan Juan Jesus Garcia Galocha memang baru pertama kali menyutradarai film animasi berdurasi panjang, namun pengalamannya sebagai art director di berbagai proyek film animasi seperti Tad: The Lost Explorer dan Strings membuatnya cukup handal dalam menangani tutur cerita di film ini. Satu hal yang menarik adalah elemen musikal di film ini. Karakter Nefer yang diceritakan seorang putri raja yang gemar menyanyi diberikan kesempatan untuk bernyanyi beberapa lagu dalam film ini.

Tata musik yang digubah Fernando Velazquez (A Monster Calls, The Impossible) terasa sangat enerjik dan menyenangkan dengan gaya pop ceria ala Katy Perry. Sayangnya, musik ceria yang digubah Valezquez di film ini serasa kurang balance dengan musik temanya yang kurang berkesan. Tidak ada momen-momen orkestrasi yang mudah diingat saat mendukung momen dramatis dalam film.

Dari sisi teknis lain, kualitas animasi di film ini memang terasa kurang kekinian, namun masih acceptable dengan warna-warni yang memanjakan mata. Penggambaran fisik karakter jadi hal yang unggul. Film ini memberikan karakter yang beragam dan unik, terutama pada tokoh Sekhem dengan rambut ikat sampingnya dan Ed sang produser musik. Kendati sedikit aneh dalam memberikan kostum jas lengkap pada tokoh Barnaby di setting Mesir yang panas namun secara keseluruhan animasi di film ini terbilang baik.

Ada dua karakter yang kurang logis dalam film ini, yaitu duet kaki tangan Barnaby yang ceroboh, annoying dan selalu bikin masalah. Tidak nampak alasan yang jelas kenapa Barnaby mempertahankan dua orang karakter Danny & Denny itu. Secara keseluruhan Mummies memang bukan film animasi sempurna, namun tidak gagal dalam menunaikan tugasnya memberi hiburan maksimal bagi seluruh anggota keluarga.

Watch it or Leave it?

Mummies cocok ditonton bagi seluruh anggota keluarga. Kocak, konyol dan menyenangkan, film ini juga mampu menjadi sarana belajar untuk anak-anak mengenal sosok mumi yang menjadi bagian dari sejarah dunia. Mummies tayang di bioskop Indonesia mulai 20 Januari 2023.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

LONGLEGS (2024) – HOROR THRILLER DISTURBING BIKIN MERINDING SEBADAN-BADAN

THE EXORCISM (2024) – KISAH PENGUSIRAN SETAN YANG BERBEDA TAPI TAK KALAH NGERI

GITA CINTA DARI SMA (2023) – ADAPTASI PROGRESIF DARI ROMAN REMAJA TERHALANG RESTU