REVIEW FOLLOW ME (2020) – FILM SLASHER DENGAN KONKLUSI YANG BIKIN TAKJUB

Makin maraknya sosial media dan budaya influencer yang dijadikan role model bagi para pengikutnya menjadi salah satu warna dalam dunia digital modern dewasa ini. Para pembuat konten pun saling berlomba-lomba dan berambisi membuat konten pertama, terhebat dan yang paling viral demi memenuhi target followers dan view atau klik terbanyak. Sedemikian ambisiusnya sampai membahayakan nyawa mereka sendiri.

Film Follow Me berusaha menangkap fenomena tersebut dan membalutnya dengan genre horror slasher dengan sentuhan torture porn atau penyiksaan sadis penuh darah. Film yang memadukan film slasher Saw dan Hostel plus Escape Room yang menjadi inspirasi utama film ini. 

Ditulis dan disutradarai oleh Will Wernick, Follow Me akan rilis segera di bioskop jaringan 21 setelah melalui media screening di Epicentrum XXI, hari rabu 24 November 2021 lalu. Setelah pemutaran film berlangsung, diadakan sebuah event game seru menantang awak media terpilih untuk bergaya seperti influencer layaknya karakter Cole dalam film ini. Para pemenang games tersebut mendapatkan hadiah spesial dari Cinema XXI dan CineVerse.


Sinopsis

Merayakan 10 tahun berkarya, seorang content creator ternama Cole Turner (Keegan Allen) menjawab tantangan dari followers-nya untuk melakukan tantangan paling berbahaya yang belum pernah ia coba. Cole pun mengajak kekasihnya Erin (Holland Roden) dan beberapa sahabatnya untuk turut serta membuat konten saat mengikuti sebuah permainan Escape Room paling berbahaya di Moskow, Rusia.

Dengan sponsor penuh jutawan muda Moskow Alexei (Ronen Rubinstein), Cole dan kawan-kawan pun mengikuti permainan excape room tersebut. Malangnya, berbagai jebakan dan penyiksaan yang ada di dalam escape room tersebut adalah nyata dan terjadi sungguhan. Perayaan 10 tahun karier Cole pun berubah menjadi ajang penyiksaan dan penuh darah yang dialami oleh Cole dan kawan-kawan.

Ulasan

Follow Me memiliki formula tipikal pada film-film sejenis, bahkan cenderung mirip dengan formula film Escape Room, baik yang menjadi blockbuster di tahun 2019 lalu, maupun film Escape Room versi 2017 yang juga adalah karya dari sutradara sekaligus penulis Follow Me, Will Wernick.

Sekumpulan orang yang dikumpulkan di salah satu fasilitas permainan penuh dengan teka-teki dan jebakan yang mengancam nyawa peserta permainan, lalu salah satu pesertanya menjadi tokoh utama dan jagoan memang menjadi formula usang, tapi bagaimana para pembuat film mengkreasikan metode penyiksaan plus misteri teka-teki yang ditampilkan bisa menjadi pembeda.

Sayangnya teka-teki dalam Follow Me terasa kurang kompleks sehingga mudah dipecahkan tanpa danya suspense dan ketegangan. Hal tersebut menjadikan film terasa ngebut dalam penceritaannya. Kurang mampunya Wernick mengelola eskalasi ketegangan menjadi kekurangan paling nyata dalam film ini.

Dari sisi teknis sendiri, film berbujet murah ini memang tidak istimewa, termasuk dengan tampilan efek praktis non CGI yang cenderung biasa saja, tidak sepertu biasanya yang dominan dalam film-film bergenre slasher. Faktor minimnya adegan sadis dipengaruhi dari banyaknya potongan sensor serta teknik mengakali dengan membuang kamera atau menghalangi adegan sadis dengan blocking pemain. Hal yang mengecewakan tentunya bagi penggemar film slasher.

Berbagai kekurangan tersebut terobati dengan karakter-karakter yang menarik. Cole yang ditampilkan punya dua kepribadian antara di depan dan di balik kamera seakan menyentil para influencer. Hubungan Cole dengan Erin yang terganggu akibat ambisi Cole pun diangkat dengan relevan. Teman-teman Cole sendiri berusaha dibuatkan dimensi, walau tidak semuanya berhasil. Mungkin karisma dari Ronen Rubinstein (serial 9-1-1 Lone Star) yang mampu mencuri perhatian dalam film.

Sementara itu Keegan Allen (serial Walker, Palo Alto) sebagai Cole terasa kurang berkarisma. Dengan ambisinya dan gayanya yang selalu live video dimanapun menjadikan karakternya sulit diberikan simpati. Justru Erin milik Holland Roden (Escape Room: Tournament of Champions, serial Teen Wolf) menjadi karakter yang paling penulis pedulikan nasibnya. Hal ini dikarenakan karakternya yang malang di sepanjang film dan mengundang simpati.

Kesimpulan

Follow Me adalah film horror slasher formulaik yang memadukan film Saw, Hostel dan Escape Room dengan akhir film yang memiliki plot twist yang akan membuat penonton takjub, entah karena kagum atau merasa klimaksnya dipaksakan. Para penggemar film slasher yang sadis dan berdarah dan penghamba plot twist ada baiknya jangan melewatkan film ini.

Follow Me akan rilis segera di bioskop jaringan 21 di seluruh Indonesia.

Follow Me | 91 mins | Dir & Writer: Will Wernick | Cast: Keegan Allen, Holland Roden, Ronen Rubinstein, Pasha D. Lychnikoff, Denzel Whitaker, Siya, George Janko | Vertical Entertainment

Komentar

Postingan populer dari blog ini

LONGLEGS (2024) – HOROR THRILLER DISTURBING BIKIN MERINDING SEBADAN-BADAN

THE EXORCISM (2024) – KISAH PENGUSIRAN SETAN YANG BERBEDA TAPI TAK KALAH NGERI

GITA CINTA DARI SMA (2023) – ADAPTASI PROGRESIF DARI ROMAN REMAJA TERHALANG RESTU