Postingan

Menampilkan postingan dari September, 2019

REVIEW FILM 6,9 DETIK (2019) – KISAH INSPIRATIF SANG SPIDER-WOMAN NAMUN KURANG ESENSI

Gambar
Aries Susanti Rahayu adalah nama yang baru dikenal masyarakat Indonesia saat meraih gelar juara dalam kejuaraan Panjat Tebing tingkat dunia IFSC World Cup 2018 serta menyabet medali emas Asian Games 2018. Ia sampai dijuluki sebagai Spider-Woman karena keahliannya memanjat dinding. Kesuksesan dan kisah inspiratif dibalik perjuangan wanita yang akrab dipanggil Ayu dalam meraih prestasi ini rupanya menarik berbagai pihak untuk dibuatkan versi filmnya. Lola Amaria adalah sosok yang beruntung menjabat sutradara dalam film yang diberi judul 6,9 Detik ini. Film yang diproduksi oleh Lola Amaria Production House bekerjasama dengan berbagai instansi pemerintah termasuk dukungan dari Federasi Panjat Tebing Indonesia (FPTI) ini dibintangi sendiri oleh Aries Susanti Rahayu, Ariyo Wahab, Rukman Rosadi, Rangga Djoned, Maryam Supraba, Briliana Arfira, Nesya Chandria dan Kayla Ardianto. Film 6,9 Detik direncanakan tayang mulai tanggal 26 September 2019 di seluruh bioskop Indonesia.

TRAILER SUSI SUSANTI: LOVE ALL MENGUNGKAP KONFLIK YANG TIDAK DIKETAHUI ORANG BANYAK

Gambar
Pada hari rabu, 18 September 2019 di XXI Metropole, Jakarta, dilangsungkan event launching trailer untuk film terbaru dari Time International Films dan  Damn I Love Indonesia Films berjudul Susi Susanti: Love All yang disutradarai oleh Sim F dan dibintangi oleh Laura Basuki, Dion Wiyoko, Lukman Sardi, Kelly Tandiono, Jenny Zhang, Rafael Tan , dan lain-lain. Event yang dihadiri oleh para cast dengan sutradara, juga menghadirkan salah satu anggota tim penulis Syarika Bralini dan produser Daniel Mananta dan Reza Hidayat yang memberikan berbagai cerita dan pengalaman di balik layar pembuatan film Susi Susanti: Love All sekaligus melakukan sesi tanya jawab seusai dua kali penayangan trailernya. Trailer film Susi Susanti: Love All yang berdurasi 2 menit 42 detik memiliki momen-momen yang secara gamblang menggambarkan garis besar cerita yang akan diceritakan di dalam film dan menunjukkan bahwa 1998 adalah salah satu periode waktu yang akan digunakan menjadi latar belakang film. Persoa

REVIEW RAMBO: LAST BLOOD (2019) - PERTARUNGAN AKHIR SANG JAGOAN IKONIK YANG PENUH DRAMA

Gambar
Rambo adalah sosok ikonik di Hollywood, namanya yang melambangkan kepahlawanan, superioritas, kejantanan dibangun lewat empat film bertemakan perang dari kurun waktu tahun 1982 - 2008. Setelah film First Blood (1982) , Rambo: First Blood Part II (1985) ,  Rambo III (1988) dan Rambo IV (2008), kini di tahun 2019, Rambo yang kembali diperankan oleh aktor laga legenda, Sylvester Stallone hadir kembali dalam film karya sutradara Adrian Grunberg dengan judul Rambo: Last Blood . . Film kelima dari yang menandai 37 tahun lahirnya karakter John Rambo rekaan David Morell ini akan tayang di bioskop Indonesia mulai tanggal 18 September 2019. Sinopsis 11 tahun setelah peristiwa di Myanmar dalam film Rambo IV, John Rambo (Sylvester Stallone) masih diliputi rasa bersalah dan mengalami sindrom PTSD (Post-Traumatic Stress Disorder) yang timbul akibat masa lalunya melewati kekalahan di perang Vietnam, kegagalannya menyelamatkan rekan-rekan tentara tawanan perang Vietnam dan Afghanistan

REVIEW THE BATTLE: ROAR TO VICTORY (2019) - FILM PERANG GERILYA KOREA VS JEPANG YANG EPIK DAN SERU

Gambar
Sejarah perfilman Korea Selatan memiliki rangkaian film bertemakan perang yang cukup beragam baik dari sisi plot sampai ke latar belakang perang. Taegukgi adalah salah satu yang sukses memikat dengan plot drama kakak adik yang terpisah saat perang antara Korea Selatan dan Korea Utara. Lalu Roaring Currents yang agak berbeda mengangkat armada laut masa feodalisme Korea di abad 16. Sementara yang terbaru dan tayang di bioskop Indonesia awal tahun 2019 adalah film berlatar perang yang unik berjudul Swing Kids. Film yang berpusat pada kelompok tawanan perang yang membentuk grup tari swing ini cukup mencuri perhatian berkat tema yang beda, unik dan kualitas produksi yang apik. Kini bioskop Indonesia kembali kehadiran film perang asal Korea Selatan terbaru berlatar belakang zaman penjajahan Jepang di negeri ginseng pada periode tahun 1920-an. Film berjudul The Battle: Roar To Victory   ini mengangkat momen-momen bersejarah perjuangan para tentara pejuang kemerdekaan Korea dalam melawan