REVIEW THE MATRIX RESSURECTIONS (2021) - SUKSES JADI PIL PENGOBAT KEKECEWAAN SELEPAS REVOLUTIONS

Trilogi The Matrix merupakan sebuah film yang menjadi pop culture, mulai dari pembangunan dunianya hingga adegan slow motion Neo menghindari peluru itu yang seringkali "ditiru" oleh berbagai film atau tayangan lainnya. Namun trilogi The Matrix ini menyisakan sebuah hal yang mengganjal yaitu penyelesaian akhir dari The Matrix Revolutions yang menyisakan banyak kekecewaan dari para fans.

Akhirnya setelah dirumorkan selama bertahun-tahun dan keluarga Wachowski selalu menolaknya karena menganggap trilogi sudah cukup untuk franchise The Matrix ini, film The Matrix Resurrections akhirnya rampung dan telah tayang hari ini 22 Desember 2021 di bioskop-bioskop Indonesia.


Review

The Matrix Resurrections kembali menghadirkan dunia dengan dua realitas. Untuk mengetahui dunia yang "asli" Thomas Anderson / Neo (Keanu Reeves) mesti mengikuti the white rabbit sekali lagi. Neo sudah mengetahui apa yang dia harus lakukan, namun dia tidak mengetahui the Matrix menjadi lebih kuat, lebih aman dan lebih berbahaya dari sebelumnya.

Keanu Reeves (Speed, Constantine) adalah Neo, mungkin itulah yang kita kenal di masa tahun 2000 an. Keanu kembali ke peran ikonisnya dia. Walau umur sudah berbeda jauh dari tahun 2003 di mana film the Matrix terakhir, penampilan yang dihadirkan Keanu seakan-akan masih sama bagusnya saat trilogi The Matrix itu. Kharisma, adegan aksi maupun segala ekspresinya masih menandakan kekuatan utama di franshise ini, ada di Keanu Reeves.


Selain Keanu, kali ini Carrie-Anne Moss (Memento) yang berperan sebagai Tiffany / Trinity menjadi salah satu kekuatan utama film ini. Fokus dari hubungan cinta Neo dan Trinity lah yang menjadi highlight dan heart dari film The Matrix Resurrections, bagaimana kisah cinta mereka membuat kita paham akan ungkapan "Love conquers all".

Berbagai karakter lain yang mencuri perhatian yaitu Morpheus yang kali ini diperankan oleh Yahya Abdul-Mateen II (Aquaman, Candyman). Abdul-Mateen II kali ini lebih memperlihatkan kekuatan fisiknya dengan badan berototnya itu daripada pemeran terdahulu Laurence Fishburne. Kemudian peran antagonis ikonik Agent Smith yang sekarang diperankan oleh Jonathan Groff (serial Mindhunter). Peran Agent Smith kali ini diberikan kedalaman layer yang tentunya akan sedikit memberikan kejutan buat penontonnya.

Summary 

Secara keseluruhan The Matrix Resurrections tentu menghadirkan berbagai nostalgia yang sangat kental hampir di sepanjang film, kemudian dengan teknologi yang jauh lebih canggih dibanding dahulu sehingga menghadirkan kualitas visual yang sungguh memukau, tentunya dengan bebagai adegan slow-motion nya itu. 

Ditambah dengan kualitas akting yang top dari Keanu Reeves dan Carrie-Anne Moss. Walau belum selevel The Matrix dan tidak semenghibur The Matrix Reloaded. Tentu The Matrix Resurrections akan mengobati kekecewaan para fans terhadap penyelesaian akhir dari The Matrix Revolutions.

Rate: 3,5 out of 5 stars

Ditulis oleh Denny Tjiputra

Komentar

Postingan populer dari blog ini

GITA CINTA DARI SMA (2023) – ADAPTASI PROGRESIF DARI ROMAN REMAJA TERHALANG RESTU

JOY RIDE (2023) – PETUALANGAN SERU, KOCAK & LIAR 4 CEWEK ASIA

COBWEB (2023) - HOROR KLASIK ATMOSFERIK BIKIN BERGIDIK