REVIEW SHARK BAIT (2022) - TEROR HIU SEPANJANG DURASI

Melanjutkan tradisi film monster alias creature feature kelas B di Hollywood film Shark Bait mencoba peruntungan dengan mengeksploitasi teror hiu di lautan luas biru nan cantik saat tayang di bioskop Indonesia nanti. 

Film Shark Bait karya sutradara James Nunn dan dibintangi Holly Earl, William Erazo, Jack Trueman, Catherine Hannay, Malachi Pullar-Latchman dan Thomas Flynn akan ditayangkan di bioskop Cinema XXI segera.

SINOPSIS

Lima orang sahabat menghabiskan waktu liburan mereka dengan berpesta di sebuah pantai nan indah, mereka adalah Nat (Holly Earl), Tom (Jack Trueman),  Greg (Thomas Flynn), Tylor (Malachi Pullar), dan Milly (Catherine Hannay). Saat mereka kehabisan minuman, Nat yang didapuk membeli minuman untuk para sahabatnya bertemu dengan seorang pengemis tua (Manuel Cauchi) yang duduk di sebuah kursi roda. Sang pengemis bercerita bahwa ia kehilangan kedua kakinya akibat serangan seekor ikan hiu putih besar dan meminta Nat untuk menjauhi pantai. Namun keempat teman Nat yang tiba-tiba datang, justru menghalau si pengemis untuk pergi.

Keesokan paginya mereka melihat dua buah jetski tanpa penjaga di tepi pantai. Nat yang awalnya merasa takut dan ragu untuk ikut dengan teman-temannya karena cerita si pengemis semalam, akhirnya pun luluh karena terus dirayu.

Semuanya tampak baik-baik saja, mereka berkejaran dengan jet ski di bawah langit yang cerah hingga kemudian mereka menjauhi pantai dan apa yang ditakutkan Nat pun datang. Kecelakaan membuat salah satu kendaraan mereka rusak dan serangan mematikan dari sang pemburu di lautan pun datang.

ULASAN

Sebagai film yang menjual kisah pertarungan antara manusia dan hewan buas, Shark Bait kurang mampu menyajikan sesuatu yang spesial kecuali tampilan seekor hiu besar dengan deretan giginya yang siap menerkam. Konflik antar manusia yang coba dihadirkan kurang greget meskipun konfliknya cukup berpotensi menajamkan emosi para karakternya.

Shark Bait memang sesuai fitrahnya, disiapkan sebagai sebuah film teror hiu dengan menonjolkan berbagai kebodohan dari para karakternya sebagai sumber awal pembantaian. Bagaimana tidak, sebagai sebuah tempat dengan kisah serangan seekor hiu, pantai tak memiliki papan peringatan apapun, bahkan masih memiliki jetski yang terparkir di tepi pantai, lengkap dengan manusia-manusia yang disiapkan menjadi korban.

Film sangat fokus pada sang hiu saat meneror korbannya tanpa memikirkan dunia di sekelilingnya. Tak ada penjaga pantai atau pun patroli polisi laut. Tak ada koran dengan kisah mengerikan mengenai serangan hiu. Bahkan di tengah film, mereka diceritakan menemukan mayat seorang nelayan yang tercabik-cabik. Film ini akan memanjakan para penyuka film monster.   

Sejak awal, sang sutradara jelas sekali telah memihak salah satu tokoh film. Sang Protagonis digambarkan begitu tangguh, bijak, dan juga berani. Serangan si hiu pun tak terlalu intens dan berulang, ia seperti kucing yang ellah memainkan umpan. Hanya sekali datang, menakuti, menggitit, lalu menghilang. Hal ini menjadikan Shark Bait minim kejutan. 

Tidak ada konflik yang diangkat selain terdamparnya para tokoh di tengah laut dan sekelumit kisah perselingkuhan di antara para korban teror hiu . Sang pembuat film ini nampaknya enggan mengeksplorasi hal lain selain teror hiu dan kisah perselingkuhan itu.

Dari sisi teknis, sinematografer cukup mampu menangkap keindahan birunya laut, begitupun dengan tim efek praktis yang bisa memberikan ilusi korban gigitan hiu dengan darah melimpah. Meskipun kualitas akting para pemainnya layak dipertanyakan, tapi rasa-rasanya masih cukup baik untuk level film kelas B.

Kesimpulan Akhir

Shark Bait mungkin belum dapat bersaing dengan film-film monster berbujet besar, namun penyuka creature feature dan film-film kelas B tidak boleh melewatkan film yang satu ini. Shark Bait menyajikan ketegangan teror hiu lengkap dengan lanskap indah birunya lautan yang sesekali berwarna merah darah saat sang hiu membantai korbannya.

Shark Bait dijadwalkan tayang pada Juli 2022.

Shark Bait / 87 menit / Dir : James Nunn / Cast : Holly Earl, William Erazo, Jack Trueman, Malachi Pullar, Thomas Flynn, Manuel Cauchi, Daniel Casinega, Catherine Hannya / Prod : Picaro Films, Checkluck Films, Freebie Films

Review ditulis Endah.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

GITA CINTA DARI SMA (2023) – ADAPTASI PROGRESIF DARI ROMAN REMAJA TERHALANG RESTU

JOY RIDE (2023) – PETUALANGAN SERU, KOCAK & LIAR 4 CEWEK ASIA

COBWEB (2023) - HOROR KLASIK ATMOSFERIK BIKIN BERGIDIK