MINDCAGE (2022) – PERBURUAN PEMBUNUH BERANTAI KEJI YANG PENUH KEJUTAN

Menilik dua nama besar yang bermain di film misteri pembunuhan Mindcage adalah sebuah hal yang menarik. Dua aktor dengan karier berkebalikan, Martin Lawrence (Bad Boys, Big Momma’s House) yang banyak bermain dalam ranah komedi serta John Malkovich (Dangerous Liaisons, Being John Malkovich) yang terkenal sebagai aktor watak dengan kualitas akting menawan. Keduanya beradu akting dalam sebuah film khas perburuan polisi dan pembunuh berantai yang dibumbui unsur reliji sebagai modus dan motif pelaku.

Film Mindcage yang disutradarai Mauro Borelli (The Recall, E-Ghost) dan didukung Melissa Roxburgh, Jacob Grodnik, Aiden Turner dan Chris Mullinax ini akan tayang segera di bioskop Indonesia.

Sinopsis

Rangkaian pembunuhan terjadi dan memiliki kesamaan modus dan diduga meng-copy kasus pembunuhan berantai yang dilakukan oleh seorang pembunuh berantai yang telah tertangkap yang bernama, Lefevreu alias The Artist (John Malkovich). Hal ini membangkitkan trauma Jake Doyle (Martin Lawrence), sang detektif yang kehilangan partner saat menangkap The Artist waktu itu.

Bersama partner barunya, Mary Kelly (Melissa Roxburgh), Jake pun terpaksa menemui The Artist di penjara demi mengungkap kasus copycat killer keji yang meniru kasus The Artist. Pertemuan pertama Mary dengan The Artist bukan hanya membuka berbagai petunjuk misteri pembunuhan yang Mary dan Jake tangani, tapi juga masa lalu keduanya yang di luar dugaan berhubungan dengan kasus itu.

Ulasan

Mengambil inspirasi dari film thriller legendaris, The Silence of the Lambs, film ini terlihat menarik dari premisnya. Bahkan, untuk beberapa orang yang telah menonton trailernya, terlihat kalau responsnya cukup menanti-nanti. Tetapi, apakah film ini berhasil memenuhi harapan dan ekspektasi penonton?

Dari ceritanya sendiri, film ini memiliki beberapa kesamaan dengan The Silence of the Lambs. Adegan detektif menemui pembunuh berantai di penjara untuk mengungkap kasus yang mereka tangani adalah yang utama di luar kesamaan-kesamaan lain.  Meski memang ada beberapa perbedaan sana-sini yang coba dimasukkan oleh sang penulis naskah Reggie Keyohara III (Warhunt) dan sutradaranya, Mauro Borrelli.

Sayangnya, perubahan yang dimasukkan oleh filmnya juga bukanlah sesuatu yang luar biasa dan signifikan. Film ini kurang menampilkan ketegangan dan urgensi dari sebuah kota yang diteror pembunuh berantai. Memang korban-korban pembunuhannya tampil sangat estetis dan modus pelaku yang berhubungan dengan teologi kekristenan cukup menarik untuk diolah, namun sekali lagi kurang membuat penonton tegang.

Salah satu keunggulan lain di film ini adalah konklusinya yang mengejutkan dengan elemen supernatural dan psikologis yang sayangnya kurang dieksplor dalam menjelaskannya. Kemampuan si pembunuh untuk melakukan pembunuhan sambil tetap menjaga alibinya sungguh mencengangkan. Jika penonton melupakan segala logika bolong dan memahami elemen supernatural atau kekuatan super, rasa-rasanya twist di film ini akan bekerja dengan baik.

Dari sisi produksi, film ini tidak memiliki hal spesial selain dari sisi estetis para korban pembunuhan yang dirangkai layaknya instalasi seni bertemakan malaikat, walaupun terlihat kurang seram tapi setidaknya merupakan hal yang cukup baru di ranah film misteri pembunuhan.

Sementara dari sisi akting, Melissa Roxburgh (Diary of A Wimpy Kid: Dog Days, Star Trek Beyond) yang di luar dugaan menjadi peran utama tampil baik mengimbangi dua aktor senior lawan mainnya. John Malkovich juga tidak mengecewakan, tampil nyentrik dengan karakter nyeleneh yang menjadi makanan sehari-harinya Malkovich. Sayangnya, Martin Lawrence tampil mengecewakan, Lawrence yang juga berperan sebagai produser tampil kurang meyakinkan. Belum lagi fisiknya yang semakin tambun semakin menegaskan  kurang meyakinkannya Lawrence dalam memainkan karakter sebagai seorang detektif polisi.

Kesimpulan Akhir

Mindcage adalah film yang memiliki potensi dengan genre misteri pembunuhan yang diusung plus dua aktor ternama yang beradu akting di filmnya. Walaupun terlihat kalau premis film ini mirip dengan salah satu film crime thriller terapik yang pernah dibuat, tetap saja film ini akan bisa memaksimalkan potensinya sebagai sebuah film misteri. Sayangnya, di perjalanannya film tampil kurang menegangkan.

Untungnya Mindcage masih bisa membuat penonton bertanya-tanya sejak awal film tentang siapa si pembunuhnya dan jawaban di klimaks film yang penuh kejutan akan menuntaskan segala tanya itu. Mindcage tayang di bioskop Indonesia segera.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

GITA CINTA DARI SMA (2023) – ADAPTASI PROGRESIF DARI ROMAN REMAJA TERHALANG RESTU

JOY RIDE (2023) – PETUALANGAN SERU, KOCAK & LIAR 4 CEWEK ASIA

COBWEB (2023) - HOROR KLASIK ATMOSFERIK BIKIN BERGIDIK