REVIEW CHAOS WALKING (2021) - PETUALANGAN MENGANCAM NYAWA DI DUNIA BARU YANG MISTERIUS

Genre film sains fiksi dengan latar dunia distopia yang diangkat dari novel dengan karakter utama young adult atau anak muda kerap dikulik di Hollywood. Di era modern pasca 2000-an tercatat ada beberapa yang diproduksi dengan The Hunger Games sebagai yang paling sukses meraup laba. Sisanya seperti Divergent, The Host, The Darkest Minds, The 5th Wave, dll, cenderung direspon dingin oleh penonton, kendati dua seri Divergent masih terbilang cukup sukses.

Kini, sutradara Doug Liman berusaha mengadaptasi sebuah novel sains fiksi young adult dari Patrick Ness yang berjudul The Knife of Letting Go ke medium film. Film berjudul Chaos Walking ini dibintangi oleh Tom Holland, Daisy Ridley, Mads Mikkelsen, Nick Jonas dan Demian BichirChaos Walking akan tayang serentak di bioskop Indonesia mulai tanggal 7 April 2021.

Synopsys

Tahun 2257, di sebuah planet bernama New World yang memiliki kemiripan dengan bumi, Todd Hewitt (Tom Holland) hidup bersama sekumpulan koloni manusia kloter pertama yang bermigrasi dari bumi yang sudah tidak layak huni. Kehidupan koloni kota Prentisstown di planet New World ini diwarnai oleh masa lalu yang kelam, dimana sewaktu Tood kecil, seluruh wanita tewas dibunuh oleh makhluk asli planet berjuluk Spackle dan sisa penduduk laki-laki tertular virus dimana mereka bisa saling mendengar pikiran masing-masing. 

Sekian tahun hidup damai, di hutan Todd menemukan puing reruntuhan pesawat, dan mendapati satu orang penyintas yang ternyata seorang perempuan. Todd yang baru sekali melihat perempuan seumur hidupnya heran bahwa wanita yang ternyata bernama Viola (Daisy Ridley) tersebut tidak dapat didengarkan pikirannya. Malang bagi Viola, kehadirannya ternyata dianggap sebagai ancaman oleh David Prentiss (Mads Mikkelsen), walikota Prentisstown. Ia menitahkan seluruh warganya untuk menangkap sang gadis. Perintah David mendapat dukungan dari pemuka agama Aaron (David Oyelowo) yang memiliki penglihatan bahwa Viola memiliki misi untuk menghancurkan Prentisstown sekaligus dengan seluruh planet New World.

Todd yang merasa bahwa Viola tidak bersalah lalu berusaha menghindari kejaran warga Prentisstown. Dibantu orang tua angkatnya, Ben (Demian Bichir) dan Cillian (Kurt Sutter) yang memang memiliki masalah dengan David Prentiss, Todd bersama Manchee anjingnya membantu Viola kabur mencari jalan untuk menghubungi rekan-rekannya di kapal induk dan menyelamatkan dirinya. Tetapi perjalanan mereka kabur dari kejaran warga Prentisstown sangat terjal, penuh liku dan membahayakan nyawa mereka.      

Review

Saat mendapatkan lampu hijau untuk mulai produksi di tahun 2011 lalu, film Chaos Walking ini sempat mengalami berbagai pergantian tim produksi dan perombakan naskah. Penulis naskah ternama Charlie Kaufman (Adaptation, Eternal Sunshine of The Spotless Minds) adalah salah satu penulis dari skenario draft pertama dari film ini, sebelum akhirnya skenario draft terakhir adalah dengan memakai jasa sang penulis novelnya sendiri, Patrick Ness (A Monster Calls) berduet dengan Christopher Ford (Spider-Man Homecoming, Cop Car). Sementara Doug Liman bertindak sebagai sutradara dengan sederet pengalamannya mengarahkan berbagai film sains fiksi seperti Jumper dan Edge of Tomorrow yang cukup sukses secara box office. 

Diproduksi sejak tahun 2017 lalu film Chaos Walking ini sebenarnya direncanakan tayang di pertengahan 2019 lalu, namun mengalami penundaan karena harus dilakukan beberapa syuting tambahan, dan akhirnya terkena dampak virus Covid-19 sehingga harus bergeser sampai ke tahun 2021. Tayang di musim pandemi ini secara tidak langsung mempengaruhi hasil pendapatannya yang jauh dari harapan karena tidak ditayangkan secara maksimal di seluruh bioskop di Amerika Serikat dan dunia.  

Padahal secara kualitas film Chaos Walking ini memiliki potensi besar untuk memikat penonton berkat dua bintang utamanya yang populer. Tom Holland memiliki nama besar berkat perannya sebagai si Manusia Laba-Laba dalam franchise Spider-Man yang tergabung dalam Marvel Cinematic Universe. Sementara Daisy Ridley sangat populer setelah memerankan karakter Rey dalam trilogi Star Wars terbaru. Belum lagi kehadiran Mads Mikkelsen (Casino Royale, The Hunt, Doctor Strange) yang sudah tersohor sebagai aktor watak papan atas. 

Tiga bintang ternama ini terbukti menjadi salah satu pendukung kualitas film Chaos Walking yang juga memiliki keunggulan dari sisi perjalanan Todd dan Viola berlari dari kejaran pemburunya. Dua karakter tersebut mempunyai chemistry yang apik dan dinamis serta menjadi bagian terbaik dari film saat keduanya berinteraksi. Dengan plot yang dibangun solid dari perkenalan pada kehidupan di planet New World dan eksposisi sejarah koloni Prentisstown, sayangnya banyak yang diceritakan melalui dialog tanpa melibatkan bahasa gambar. Sehingga film terasa agak penuh dialog, apalagi dibarengi dengan adegan "baca pikiran" yang dipenuhi adegan warga Prentisstown yang berdialog dalam pikirannya.

Hal ini menyebabkan saat adegan interaksi antara Todd dan Viola terasa sangat berharga. Todd yang canggung karena pikirannya mudah terbaca dan Viola yang merasa gemas dan salah tingkah menjadi highlight yang menarik dalam film ini. Apiknya lagi, hubungan keduanya mengalir tanpa memaksakan ada romansa yang dipaksakan muncul pada dua individu yang baru saling kenal ini.

Secara kualitas produksi, untuk sebuah film yang memakan biaya 100 juta dolar, film ini terasa kurang memanfaatkan bujetnya untuk menampilkan planet New World dan teknologi persenjataan yang canggih. Latar hutan yang mendominasi film tampak terlihat murah jika melihat bujet film ini. Memang ada adegan di klimaks yang melibatkan set reruntuhan kapal yang sangat besar, tetapi tetap saja tidak terlihat mahal.

Adegan aksinya sendiri terbagi-bagi dalam beberapa babak, yaitu babak pertama saat melarikan diri dari Prentisstown, perjalanan menuju Farbranch serta pertarungan saat klimaks. Adegan gerilya saat berkejaran di hutan cukup menegangkan dan beberapa kali membuat napas menderu, begitu pula saat Todd harus bertarung dengan monster demi mendapat makanan dan mencoba membunuh Spackle yang ia anggap musuh pembunuh ibunya. Sayangnya saat di klimaks, pertarungan yang harusnya seru dan penuh amarah dan dendam tidak terjadi. Pertarungan Todd & Viola menghadapi David, Aaron dan para penduduk Prentisstown terasa terlalu cepat dan kurang emosional, meskipun secara konklusi cukup memuaskan.

Final Verdict

Overall, film Chaos Walking masih terbilang sebuah film sains fiksi yang menghibur dengan keunggulan pada chemistry Tom Holland dan Daisy Ridley yang memiliki karakter menarik di tengah plot yang berpotensi menawarkan keseruan bagi penikmat kisah petualangan di planet antah-berantah. Tidak hanya itu, bahkan sebuah adegan mengharukan di sepertiga akhir film juga jadi sebuah catatan penting. Siapkan tisu untuk adegan tersebut, karena saya menjadi salah satu korban yang tidak mampu menahan air mata. Saksikan Chaos Walking yang akan tayang di bioskop Indonesia mulai tanggal 7 April 2021.


Chaos Walking | 109 mins | Dir: Doug Liman | Script: Patrick Ness, Christopher Ford | Cast: Tom Holland, Daisy Ridley, Mads Mikkelsen, Demian Bichir, David Oyelowo, Cynthia Erivo, Nick Jonas | Prod: Lionsgate

           

Komentar

Postingan populer dari blog ini

GITA CINTA DARI SMA (2023) – ADAPTASI PROGRESIF DARI ROMAN REMAJA TERHALANG RESTU

JOY RIDE (2023) – PETUALANGAN SERU, KOCAK & LIAR 4 CEWEK ASIA

COBWEB (2023) - HOROR KLASIK ATMOSFERIK BIKIN BERGIDIK