THE MAURITANIAN (2021) - DRAMA INTEROGASI YANG INTENS DAN MENGGETARKAN

Aksi teror 11 September 2001 tidak hanya mengakibatkan ribuan korban yang meninggal dunia, tetapi juga berimbas pada mereka yang melakukan kontak dengan tersangka dalang pelaku teror Osama bin Laden. Salah satu kisah orang yang terdampak dikisahkan dalam film The Mauritanian yang mengalami penahanan di Penjara khusus Guantanamo Bay dan kerap interogasi tanpa adanya kejelasan tuntutan dan status hukum.

The Mauritanian yang disutradarai oleh Kevin MacDonald (State of Play, The Last King of Scotland) dibintangi oleh barisan aktor papan atas seperti Jodie Foster, Benedict Cumberbatch dan Shaileene Woodley serta aktor Prancis Tahar Rahim. The Mauritanian tayang segera di bioskop Cinema XXI.

Sinopsis

Peristiwa 11 September 2001 menjadi awal kisah buruk bagi Mohammed Ould Slahi (Tahar Rahim) yang pernah mendapat telpon dari sepupunya lewat telpon satelit milik Osama bin Laden. Militer Amerika tanpa basa-basi langsung menahan dan menginterogasi Slahi selama bertahun-tahun tanpa kejelasan status hukum. Tak tanggung-tanggung, Slahi pun dijebloskan ke penjara khusus teroris Guantanamo Bay.

Beberapa tahun berselang, Pemerintah Amerika sedang disorot dunia dalam kaitannya dengan penanganan teroris yang tidak sesuai hak asasi manusia. Seorang pengacara kemanusiaan Nancy Hollander (Jodie Foster) memutuskan untuk menangani kasus kejahatan kemanusiaan pada Slahi. Bersama asistennya Teri (Shaileene Woodley), Nancy pun berusaha mengumpulkan bukti tertulis, rekaman interogasi dan bukti lainnya untuk mengeluarkan Slahi. Di lain pihak pemerintah USA juga mengutus JPU Stuart Couch (Benedict Cumberbatch) untuk melawan pihak Slahi. Namun rasa keadilan Couch terusik karena ia menemukan kenyataan bahwa pemerintah diam-diam menyembunyikan berbagai bukti penting dengan alasan sensor. Nasib Slahi makin di ujung tanduk.

Ulasan

Drama proses investigasi militer dalam sejarahnya di Hollywood memiliki nama harum berkat berbagai film berkualitas dalam judul-judul berkelas seperti A Few Good Men, Men of Honor ataupun The General's Daughter. Kini The Mauritanian mencoba mengangkat kisah nyata Mohammed Ould Slahi, mantan tahanan Guantanamo Bay yang ditahan belasan tahun tanpa kejelasan status hukum hanya karena pernah menerima telpon sepupunya yang memakai telpon satelit milik Osama bin Laden.

Kisah miris dan intens film ini diangkat dari buku karangan Slahi sendiri Guantanamo Diary yang diadaptasi ke dalam skenario film oleh Michael Bronner, Rory Haines dan Sohrab Noshirvanin. Naskah membagi kisah film sejak babak kedua lewat penceritaan real time usaha Nancy mencari bukti dan flashback apa yang dialami Slahi di Guantanamo. Satu hal menarik, pembeda dua alur di film ini digambarkan lewat perbedaan skala layar. Masa kini menggunakan skala full screen 16:9 sedangkan flashback menggunakan skala 4:3. 

Perbedaan skala ini menjadi pilihan kreatif yang menarik dan efektif. Apalagi kaitannya dengan skala 4:3 yang banyak menampilkan kondisi di dalam penjara, interogasi dan penyiksaan yang dialami Slahi serta rasa frustrasinya. Penulis merasakan rasa tidak nyaman berkat skala 4:3 tersebut yang mengesankan suasana sempit seakan penulis mengalami klaustrofobia. Teknik yang digunakan oleh sutradara Kevin MacDonald ini menjadi penting dibahas karena di luar itu secara umum film tidak memiliki keistimewaan lain dari sisi teknis.

Sisi akting adalah hal yang menonjol dalam film ini. Tahar Rahim yang sudah pernah bermain hebat dalam film gangster Prancis A Prophet kembali menunjukkan tajinya dengan gemilang memerankan karakter Mohammed Ould Slahi. Dengan durasi tampil yang lebih banyak dari cast lain, Rahim mampu bersinar di antara peraih Oscar seperti Jodie Foster (Silence of The Lambs, Panic Room) dan bintang besar Hollywood Shailene Woodley (Divergent, The Spectacular Now) dan Benedict Cumberbatch (The Imitation Game, Star Trek Into Darkness)

Usaha Nancy dan Teri mengumpulkan bukti sampai dengan menuntut pemerintah USA dan Presidennya, serta perjalanan emosional Stuart yang awalnya merasa mendapat kesempatan untuk membalaskan dendam rekannya yang meninggal di peristiwa 9/11 sampai kemudian menemukan kenyataan pahit bobroknya pemerintah USA, ditambah lagi rasa miris yang muncul menyaksikan kemalangan yang menimpa Slahi membuat film berjalan intens, menggetarkan dan penuh haru. Film The Mauritanian sukses menggambarkan kengerian betapa seorang manusia bisa sedemikian tidak berdayanya kala dihadapkan melawan pihak pemerintah negara. Miris!

Kesimpulan Akhir

The Mauritanian menunjukkan sebuah drama interogasi yang intens dan menggetarkan. Berkat pilihan teknis yang efektif dan penampilan gemilang dari para aktornya, terutama Tahar Rahim sebagai korban 'salah tangkap' di peristiwa 11 September. Film The Mauritanian sukses menggambarkan kengerian betapa seorang manusia bisa sedemikian tidak berdayanya kala dihadapkan melawan pihak pemerintah negara. 

The Mauritanian akan tayang eksklusif di bioskop Cinema XXI. 

Rating: 3,5/5 stars

   

 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

GITA CINTA DARI SMA (2023) – ADAPTASI PROGRESIF DARI ROMAN REMAJA TERHALANG RESTU

JOY RIDE (2023) – PETUALANGAN SERU, KOCAK & LIAR 4 CEWEK ASIA

COBWEB (2023) - HOROR KLASIK ATMOSFERIK BIKIN BERGIDIK