HYPNOTIC (2023) – KETIKA ILMU HIPNOTIS JADI MODUS KEJAHATAN PENUH TEROR MENEGANGKAN

Ben Affleck mengalami pasang surut dalam perjalanan kariernya di Hollywood. Meroket sejak muda lewat film yang ia mainkan dan tulis naskahnya Good Will Hunting yang menghasilkan Piala Oscar naskah terbaik bersama rekannya Matt Damon. Meskipun beberapa kali mengalami titik rendah dalam hidupnya dari mulai film yang dikritik, perceraian serta kecanduannya pada alkohol, Affleck masih produktif berakting dan menyutradarai film, termasuk Air yang rilis belum lama ini.

Kini bekerjasama dengan sutradara ‘nyentrik’ yang terkenal di dunia film independen, Robert Rodriguez (Desperado, Alita Battle Angel), Affleck berakting dalam sebuah film thriller sci fi berjudul Hypnotic yang juga dibintangi Alice Braga, William Fichtner, JD Pardo, Jackie Earle Haley dan Jeff Fahey. Hypnotic tayang segera di bioskop Indonesia.

Sinopsis

Hidup Detective Rourke (Ben Affleck) berubah drastis empat tahun belakangan setelah ia kehilangan putrinya Dominique yang diculik oleh penculik misterius yang sama sekali tidak meminta tebusan. Rasa bersalah memnbuat Rourke harus menjalani terapi untuk memulihkan kondisi psikologisnya. Tetapi serangkaian perampokan bank yang terjadi membuka kemungkinan Rourke menemukan kembali putrinya, yaitu melalui si pimpinan penjahat Lev (William Fichtner), seorang ahli hipnotis hebat.

Penyelidikan Rourke pun bermuara pada sosok Diana Cruz (Alice Braga), ahli hipnotis mantan anak buah Lev yang sudah bertobat. Bersama Diana dan rekannya Nicks (JD Pardo), Rourke pun berusaha menyelesaikan kasus dengan menangkap Lev sekaligus mencoba mencari tahu nasib putrinya yang diculik. Penyelidikan yang Rourke lakukan ternyata malah membuka sisi gelap teknik hipnotis yang sangat berbahaya jika dilakukan untuk melakukan kejahatan.

Ulasan

Luar biasa. Kolaborasi awal dari Robert Rodriguez dengan Ben Affleck ini kami rasa merupakan sebuah kolaborasi ‘kecil-kecilan’ dengan hasil yang bisa menjadi sebuah awal dari franchise baru, walau memakai gaya penceritaan dan premis yang terbilang usang. Penggunaan teknik hipnotis yang secuplik bisa dilihat dalam film Doctor Strange kini dijadikan ‘kekuatan’ utama dan bagian dari jualan film.

Carita yang Rodriguez (Machete, Spy Kids) tulis bersama penulis naskah Max Borenstein (Godzilla vs Kong) memang berangkat dari premis yang sederhana, tentang detektif polisi yang dihantui trauma masa lalu dan dihadapkan pada kasus yang berhubungan dengan penyebab traumanya. Tetapi sekali lagi, penggunaan elemen hipnotis yang dikemas menyerempet-nyerempet kekuatan superhero menjadikannya terasa lebih segar.

Kalau mau dibandingkan dengan mood depresif dan tone serta pace yang mirip, film Hypnotic memiliki kemiripan dengan Unbreakable karya M. Night Shyamalan yang menjadi origins dari sebuah franchise trilogi bersama Split dan Glass. Secara penceritaan karakter Rourke juga mirip dengan David Dunn yang diperankan Bruce Willis dalam Unbreakable, keduanya mengalami kejadian traumatik untuk kemudian menemukan kenyataan mengejutkan di klimaks film.

Walaupun memiliki kemiripan, namun kedua film memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Keunggulan dari Hypnotic adalah unsur misterinya yang lebih menggigit. Ada tiga kasus dalam satu film yang dialami oleh Rourke, karakter utama film. Kasus perampokan bank, kasus penculikan putrinya serta kejadian traumatik apa yang berdampak pada Rourke sebenarnya. Semuanya terjawab memuaskan di klimaks film penuh plot twist.

Secara teknis, gaya film independen alias berbujet kecil nampaknya menjadi jalan ninja Rodriguez dalam mengarahkan film ini, walaupun secara umum film ini tidak bisa dibilang film kecil berkat bujetnya yang mencapai 65 juta dolar. Kendati sudah pernah mendapat proyek besar dengan judul Alita: Battle Angel (yang gagal di pasaran), nampaknya sahabat Tarantino ini masih belum dipercaya lagi oleh studio besar. Beruntung ada konsorsium berbagai studio independen yang mau memberinya modal besar untuk menyutradarai Hypnotic.

Dengan bujet yang terbilang kecil untuk film action Rodriguez mengakali dengan meminimalisasi adegan action yang berskala besar. Ada adegan perampokan bank yang melibatkan sebuah bank besar dan adegan tabrakan dan bom di jalan raya. Beberapa adegan kejar-kejaran juga cukup megah, namun memang terlihat jelas film ini bukanlah sebuah film action blockbuster, melainkan sebuah film action thriller yang serius dan berfokus pada cerita.

Dari sisi penjelasan dan riset soal ilmu hipnotis yang jadi bagian penting film, kami rasa apa yang disampaikan cukup jelas untuk penonton awam. Seperti halnya penjelasan rumit soal pencurian mimpi di Inception, eksposisi soal hipnotis ini akan menjadi pertaruhan membuat penonton percaya atau malah menganggapnya mengada-ada.

Dari sisi akting sendiri tidak ada yang paling menonjol selain William Fichtner (The Dark Knight, The Space Between) yang wajahnya sudah bengis dengan karakter bengisnya yang tanpa ampun menghipnosis orang-orang dan menebar teror. Ben Affleck (Gone Girl, Daredevil), Alice Braga (The Suicide Squad, Elysium) & J. D. Prado bermain tanpa kekurangan berarti, namun kemunculan aktor macho film kelas B tahun ‘90-an Jeff Fahey (Planet Terror, Wyatt Earp) jadi penampilan singkat yang berkesan.

Final Verdict

Overall, Hypnotic jadi sajian bergizi bagi penggemar action thriller dengan misteri dan ketegangan yang terjaga sejak awal film. Tone dan mood yang depresif membuat Hypnotic terasa serius, namun misterinya mampu membuat penonton bertanya-tanya hingga akhir film yang menampilkan sebuah klimaks yang mengejutkan. Pengetahuan yang dibagikan soal dunia hipnotis juga sedikit banyak membuka mata dan memberikan sebuah kesegaran.

So, jangan lewatkan film Hypnotic  dan nikmati keseruan dan menebak-nebak apa yang sebenarnya terjadi di dalam kemasan misterinya yang bikin penasaran. Hypnotic tayang segera di bioskop Indonesia.

Rating: 3,5/5 stars

Komentar

Postingan populer dari blog ini

GITA CINTA DARI SMA (2023) – ADAPTASI PROGRESIF DARI ROMAN REMAJA TERHALANG RESTU

JOY RIDE (2023) – PETUALANGAN SERU, KOCAK & LIAR 4 CEWEK ASIA

COBWEB (2023) - HOROR KLASIK ATMOSFERIK BIKIN BERGIDIK