REVIEW VIOLET EVERGARDEN: THE MOVIE - KISAH PENUTUP YANG PENUH HARU DAN DRAMATIS


Violet Evergarden: The Movie adalah merupakan film kelanjutan dari serial Violet Evergarden yang berjalan satu musim dengan 14 episode, serta sebuah film berjudul Violet Evergarden: Eternity and Auto Memory Doll yang rilis dua tahun lalu. Kisah drama roman yang berpusat pada kehidupan seorang auto-memories doll atau penulis surat bernama Violet Evergarden ini diangkat dari manga karangan Kana Akatsuki dengan ilustrator Akiko Takase.

Adapun media screening Violet Evergarden: The Movie yang dilaksanakan pada hari minggu 28 Februari 2021 di Cinema XXI Mal Kota Kasablanka dihadiri berbagai awak media, movie blogger serta social media influencer yang memeriahkan acara dan diramaikan oleh kehadiran beberapa karakter cosplay Violet Evergarden dari tim Cosplay Jakarta.

Sebelum film dimulai, panitia mengadakan kegiatan Q&A dengan para influencers dan pemberian apresiasi hadiah kepada para cosplayer yang memberikan penampilan terbaiknya untuk tampil semirip mungkin dengan Violet Evergarden. Gimmick menarik juga diadakan bagi para penonton screening untuk menulis surat yang menyentuh hati layaknya Violet Evergarden untuk selanjutnya dikumpulkan dan diikutsertakan dalam lomba menulis surat yang diadakan oleh panitia. Pemenang lomba akan diumukan di instagram @Cinema21 beberapa waktu yang akan datang 

Film Violet Evergarden: The Movie yang diharapkan menjadi kisah penutup dan klimaks dari perjalanan Violet yang memiliki banyak penggemar setia ini akan tayang di bioskop Indonesia mulai tanggal 3 Maret 2021. 


Sinopsis

Daisy Magnolia (Sumire Morohoshi) tengah berduka karena neneknya Ann meninggal dunia. Saat melihat-lihat kamar almarhun neneknya, Daisy menemukan tumpukan surat yang ditulis Clara, ibu Ann yang meninggal dunia saat Ann kecil untuk setiap tahun umur Ann. Dari situ Daisy mengenal sosok Violet Evergarden (Yui Ishikawa) dan mendapatkan semangat hidup kembali dengan menyusuri sejarah Violet.  

Kehidupan Violet remaja sampai dewasa selalu dirundung kemalangan. Bertahun setelah perang usai yang memisahkan Violet dan Gilbert yang terluka parah. Violet yang kini menggunakan sepasang tangan prostetik bekerja di perusahaan pos dan menjadi seorang auto-memories doll, istilah bagi penulis surat yang pandai menyampaikan perasaan kliennya melalui surat. Salah satu klien Violet kali ini adalah Yurith (Kaori Mizuhashi), seorang bocah yang tengah sakit parah dan ingin meninggalkan surat untuk keluarga dan sahabatnya. 

Di tengah kesibukan pekerjaannya, Violet yang selalu merindukan dan selalu dihantui rasa penasaran akan keberadaan Gilbert mendapat sebuah kabar dari Hodgins (Takehito Koyasu) dan Benedict (Koki Uchiyama), rekan Violet di perusahaan pos. Mereka dikabarkan memiliki petunjuk keberadaan Gilbert. Violet pun memutuskan meninggalkan pekerjaannya dan bertekad menemukan Gilbert, padahal surat untuk Yurith belum selesai semua. Kehadiran Dietfried (Hidenobu Kiuchi), kakak kandung Gilbert yang memiliki masa lalu buruk dengan Violet pun turut memperumit masalah. Benarkah Gilbert masih hidup? Violet harus memastikan itu untuk mendamaikan hati dan melanjutkan hidupnya.

Ulasan

Mengakali perkenalan kepada penonton yang tidak mengenal manga dan seri anime Violet Evergarden sebelumnya, film ini secara cerdik menjadikan karakter Daisy Magnolia sama seperti penonton awam. Daisy tidak mengenal Violet, dan berusaha mencari tahu siapa Violet dan seperti apa kehidupannya. Kami sebagai penonton awam jadi terbantu dengan gaya penulisan eksposisi seperti ini. Meskipun ujung-ujungnya karakter Daisy terasa seperti tempelan karena tidak diberikan konklusi yang signifikan.

Sementara itu plot utama Violet Evergarden: The Movie yang memiliki fokus ke pencarian Violet pada sosok Gilbert terasa seimbang dengan sub-plot pekerjaan Violet menulis surat untuk Yurith. Kemunculan petunjuk keberadaan Gilbert di tengah film terasa kurang organik dan terkesan tiba-tiba sehingga perubahan arah plot Violet juga jadi terlampau mulus.

Naskah yang diadaptasi oleh Reiko Yoshida (Ride Your Wave, Violet Evergarden the series) dari manga karya Kana Akatsuki ini memang sebisa mungkin memudahkan penonton awam yang tidak mengenal karakter Violet dkk, tetapi akibatnya mengorbankan banyak hal, termasuk beberapa karakter pendukung yang dijadikan sekadar tempelan saja. 

Walaupun begitu film berdurasi 140 menit ini cukup baik dalam menguras emosi haru penonton lewat berbagai adegan haru di dalamnya. Karakterisasi Violet yang baik hati, cantik dan penyayang juga sangat membantu penonton untuk terus mendukung hidupnya sepanjang film. Kualitas animasi juga menjadi sisi lainnya yang patut dipuji dalam film arahan Taichi Ishidate yang juga mengarahkan serial dan film Violet Evergarden: Eternity and Auto Memory Doll, 

Sisi pengisi suara tidak berbeda dari serialnya, Yui Ishikawa dengan baik menyuarakan sosok Violet Evergarden dengan interaksinya yang apik dengan karakter baru Yurith yang disuarakan oleh Kaori Mizuhashi. Sumire Morohoshi yang mengisi suara karakter baru Daisy Magnolia juga mampu memberikan warna baru dalam film animasi ini.

Kesimpulan

Setelah Demon Slayer Kimetsu no Yaiba The Movie: Mugen Train dan Stand By Me Doraemon 2, bioskop Indonesia kedatangan sebuah film anime dari Jepang lain berjudul Violet Evergarden: The Movie yang relatif lebih segmented pada para penggemar anime dan manganya saja. Akan tetapi berkat penulisan naskah yang cerdik, film Violet Evergarden: The Movie akan mudah dinikmati oleh seluruh pihak, termasuk penulis yang sangat trenyuh dan tersentuh dengan kisah malang Violet yang merindukan Gilbert, pria yang dicintainya.   

Jangan lewatkan kisah penutup Violet dalam Violet Evergarden: The Movie yang akan tayang di seluruh bioskop Indonesia mulai tanggal 3 Maret 2021.

My Rate: 3,5/5 stars

Komentar

Postingan populer dari blog ini

GITA CINTA DARI SMA (2023) – ADAPTASI PROGRESIF DARI ROMAN REMAJA TERHALANG RESTU

JOY RIDE (2023) – PETUALANGAN SERU, KOCAK & LIAR 4 CEWEK ASIA

COBWEB (2023) - HOROR KLASIK ATMOSFERIK BIKIN BERGIDIK