REVIEW SPIRAL: FROM THE BOOK OF SAW (2021) - MASIH SADIS KHAS SAW, DENGAN KONSEP BARU YANG PENUH POTENSI

Saw menjadi sebuah fenomena di Hollywood saat pertama hadir di tahun 2004. Lewat tangan dingin dua mahasiswa film, James Wan (The Conjuring, Aquaman) sebagai sutradara dan Leigh Whannell (Insidious, The Invisible Man) selaku penulis naskah dan pemeran utama, Saw menjelma menjadi film slasher di era modern yang fenomenal melahirkan 7 film lanjutan dan sebuah film rilisan terbaru berjudul Spiral: From The Book of Saw yang digadang-gadang akan memberikan nafas baru bagi franchise film yang tersohor lewat adegan penyiksaan nan sadis dan twist ending mengejutkan ini.

Diinisiasi secara mengejutkan oleh komedian Chris Rock yang bertindak selaku produser eksekutif dan aktor utama, serta dengan menggaet sutradara yang berpengalaman dengan seri Saw sebelumnya, Darren Lynn Bousman, film Spiral: From The Book of Saw direncanakan rilis di bioskop Indonesia dalam menyambut libur lebaran tanggal 12 Mei 2021.

Sinopsis

Perjalanan karir Zeke Banks (Chris Rock) sebagai seorang polisi tidaklah mudah manakala ia dicap sebagai 'pengkhianat' di antara rekan-rekan polisinya karena menjadi saksi memberatkan untuk seorang rekannya yang ia duga korup karena sengaja menembak seorang saksi penting. Status Zeke sebagai seorang putra kepala polisi Marcus (Samuel L. Jackson) pun membuat Zeke semakin diremehkan. Ia nyaris tidak mempunyai teman di polseknya, kecuali si kepala polisi baru Kapten Angie Garza (Marisol Nichols) yang terpaksa memasangkannya dengan polisi rookie William Schenk (Max Minghella).

Kasus perdana Zeke dan Schenk ternyata adalah sebuah kasus mayat tertabrak kereta yang ternyata adalah mayat seorang polisi senior, Boswick (Dan Petronijevic), dan berbagai petunjuk memiliki kesamaan modus dengan pembunuhan yang dilakukan oleh Jigsaw, legenda pembunuh berantai yang membunuh korbannya dengan menggunakan alat-alat dan metode penyiksaan serta motif yang khas. Penyelidikan pasangan partner baru ini tiba pada hubungan kasus ini dengan kasus polisi korup di masa lalu Zeke dan berakibat tewasnya beberapa rekan polisi Zeke lainnya. Bersama Schenk dan juga dibantu ayahnya, Zeke mencoba memecahkan kasus pelik ini dan mencari tahu dalang pelaku pembunuhan. Apakah Jigsaw hidup kembali, atau Jigsaw kembali menginspirasi orang lain menjadi 'muridnya'?

Ulasan

Sebagai salah seorang penggemar seri Saw, paling tidak di 3 film awalnya, penulis sangat bersemangat saat mengetahui bahwa Saw akan dihidupkan kembali melalui tangan dingin Chris Rock (The Longest Yard, 2 Days in New York) sebagai inisiator, produser eksekutif dan aktor utama. Entah apa yang ada di benaknya terbersit untuk membangkitkan franchise Saw yang sangat jauh dari ranah Rock di dunia komedi. Mungkin ia terinspirasi Jordan Peele (Get Out, Us), seorang komedian yang sukses banting setir menjadi sutradara dan produser film bergenre horor dan thriller.

Ditangani Darren Lynn Bousman yang dekat dengan seri Saw berkat pengalamannya menyutradarai Saw II, III dan IV, agaknya Spiral: From The Book of Saw ini diniatkan untuk mengubah pakem seri Saw yang tidak hanya fokus pada penyiksaan dan pembunuhan belaka, tetapi memiliki plot cerita yang mengikat. 

Dengan konsep tersebut dan memaksimalkan naskah yang ditulis oleh duet Josh Stolberg dan Pete Goldfinger yang juga menulis film terakhir dari seri Saw berjudul Jigsaw, Bousman mencoba memulai seri baru dari Saw ini dengan harapan akan berlanjut di seri-seri lainnya dan kemungkinan akan beriringan dengan film seri Saw yang juga tengah dipertimbangkan untuk diproduksi untuk televisi atau streaming service.

Sepanjang durasi 93 menit film, Bousman sangat paten saat mengeksekusi adegan-adegan penyiksaan dengan pemilihan sudut gambar apik yang dapat menambah kengerian penonton saat menyaksikan kurang lebih lima adegan penyiksaan yang tiga di antaranya cukup kreatif menurut hemat penulis, sementara dua lainnya menggunakan alat yang standar dan kurang menarik.

Kecemerlangan Bousman dalam menggarap adegan brutal sayangnya tidak secemerlang saat menggarap naratifnya. Plot yang fokus pada prosedur polisi saat Zeke dan Schenk mencoba memecahkan kasus yang disisipkan berbagai adegan flashback digarap melompat-lompat dengan penyuntingan gambar yang kurang halus. Ini mengakibatkan naskah dan konsep cerita yang sebenarnya menarik jadi terasa memusingkan. Padalah jalinan misteri yang disuguhkan sangat menarik dengan latar belakang kasus yang mampu menambah rasa penasaran. 

Dari sisi teknis produksi sendiri memiliki skala yang lebih besar dari seri Saw lain, tetapi tidak meninggalkan ciri khasnya yang banyak memanfaatkan lokasi gudang atau gedung terbengkalai. Sementara spesial efek, utamanya pada penggunaan prostetik untuk potongan tubuh, kulit, dan lain-lain makin terlihat meyakinkan. Desain produksi alat-alat penyiksaan juga patut diberikan kredit lebih, walau tidak ada yang terlihat menonjol dibanding seri Saw lainnya.

Sisi akting adalah satu hal berat untuk dikritik. Terus terang saja, Chris Rock terlihat tidak meyakinkan berperan sebagai detektif polisi. Apalagi karakter Zeke miliknya dituntut menghadapi situasi-situasi bertensi tinggi yang memaksanya untuk mengeluarkan emosi. Hasilnya, penulis merasa malu sendiri saat melihat Zeke berteriak-teriak di tengah rasa frustrasinya. Sebuah pengalaman buruk melihat akting Rock di film ini. Sementara Max Minghella (Art School Confidential, The Social Network) terbilang sukses mengimbangi Rock dan tampil kalem sepanjang film.

Marisol Nichols (Felon, serial Riverdale) dan Samuel L. Jackson (Pulp Fiction, The Avengers) pun tidak banyak membantu performa Rock, dengan Jackson berakting sekadar tampil dengan gaya khasnya saja tanpa memberikan sesuatu yang segar di film ini. 

Secara keseluruhan Spiral: From The Book of Saw memiliki karisma yang sama dengan seri Saw lainnya dengan penambahan plot cerita yang lebih mengikat. Meskipun penggarapan naratifnya terasa kurang maksimal, tetapi setidaknya tidak kehilangan ciri khas utama film Saw dengan klimaks pengungkapan misteri yang digarap baik dan adegan penyiksaan sadis nan kreatif. 

Kesimpulan Akhir  

Spiral: From The Book of Saw adalah jawaban bagi para penggemar seri Saw dan penikmat film bergenre thriller slasher sadis yang penuh dengan hamburan anggota tubuh termutilasi, hancur tertabrak kereta dan tubuh manusia yang dikuliti. Saksikan dengan mengosongkan perut yang sebelumnya penuh dengan sajian lebaran dan nikmati keseruannya dengan mengindahkan eksekusi plot cerita melompat-lompat menuju klimaks penuh kejutan.

Sebagai catatan, film Spiral: From The Book of Saw yang rilis di Indonesia lulus sensor 100% tanpa pemotongan, tanpa adegan diblur, dll. Film ditayangkan utuh sama dengan yang tayang di negara asalnya. Saksikan film Spiral: From The Book of Saw mulai tanggal 12 Mei 2021 di bioskop jaringan XXI di seluruh Indonesia. 

My Rate: 3/5 Stars

Spiral: From The Book of Saw | 93 mins | Dir: Darren Lynn Bousman | Script: Josh Stolberg & Pete Goldfinger | Cast: Chris Rock, Max Minghella, Marisol Nichols, Samuel L. Jackson | Prod: Twisted Pictures, Lionsgate    

    

       

,  

   

Komentar

Postingan populer dari blog ini

GITA CINTA DARI SMA (2023) – ADAPTASI PROGRESIF DARI ROMAN REMAJA TERHALANG RESTU

JOY RIDE (2023) – PETUALANGAN SERU, KOCAK & LIAR 4 CEWEK ASIA

COBWEB (2023) - HOROR KLASIK ATMOSFERIK BIKIN BERGIDIK