REVIEW FILM MARRY ME (2022) – KISAH ROMANTIS YANG SWEET PADA PASANGAN BERBEDA BUMI DENGAN LANGIT

Momen Hari Valentine tahun 2022 ini akan diwarnai oleh sebuah film romantis komedi terbaru yang hadir dari duet pasangan Jennifer Lopez dan Owen Wilson berjudul Marry Me. Film yang disutradarai oleh sutradara muda wanita Kat Coiro, si calon showrunner dan sutradara serial She-Hulk milik Marvel ini akan ditayangkan di bioskop Indonesia pada 11 Februari 2022.

Sinopsis

Rencana konser lagu sukses Marry Me milik duet pasangan artis Kat Valdez (Jennifer Lopez) dan Bastian (Maluma) yang direncanakan jadi ajang pernikahan keduanya berjalan hancur lebur setelah sebuah video perselingkuhan Bastian beredar beberapa menit sebelum proses pernikahan di atas panggung. Dengan hati hancur dan penuh penyesalan, Kat pun melakukan tindakan impulsif dengan menerima pinangan seorang penonton beruntung bernama Charlie Gilbert (Owen Wilson) yang kebetulan memegang poster Marry Me milik putrinya.

Pernikahan impulsif itu pun terjadi, Kat demi menjaga harga dirinya dan Charlie dengan rasa ibanya. Kehidupan Charlie pun berubah dari seorang guru matematika SD menjadi suami seorang diva yang glamor dan penuh publikasi. Sebuah tantangan bagi Charlie yang kehidupannya biasa-biasa saja dan bagi Kat yang ingin membuktikan bahwa pernikahannya bukan pura-pura, meskipun dibaliknya direncanakan hanya sementara saja. Namun rencana tinggal rencana pada saat keduanya saling dekat dan mengenal satu sama lain.

Ulasan

Film bergenre romantis komedi sempat merajai Hollywood di dekade 1990-an dengan karakter bervariasi dari remaja, dewasa sampai orang tua. Namun dewasa ini, di periode maraknya film bergenre superhero, horor dan action yang bergantian rilis di bioskop, film romantis komedi semakin kehilangan tempat di layar lebar. Sebagian besar film romcom rilis di layanan streaming yang semakin menjamur.

Dengan cerdik Marry Me hadir mengambil slot Valentine 2022 dan mengambil resiko di tengah pandemi Covid 19 varian Omicron yang tengah melanda dunia. Dengan memasang duet Jennifer Lopez (Maid in Manhattan, The Cell) dan Owen Wilson (Shanghai Noon, Midnight in Paris) yang sebelumnya pernah tampil bareng dalam film Anaconda (1997).

Diadaptasi dari novel grafis milik Bobby Crosby, naskah Marry Me ditulis oleh Harper Dill (serial The Mindy Project) dan John Rogers (Transformers, The Core) yang menulis kisah cinta ala cinderella ini dengan plot yang kekinian. Tidak ada bumbu cinta tiba-tiba muncul di antara Kat dan Charlie. Semua berjalan natural dan logis, meskipun diawali dari momen yang mengada-ngada dan fantastis.

Pendekatan natural pada hubungan Kat dan Charlie menjadi hal paling logis dalam film dan baik adanya dari segi plotting, termasuk dengan memasukkan bumbu kedekatan Kat dengan Lou, putri Charlie. Rasa minder yang dimiliki Charlie juga terasa relevan dengan perbandingan kehidupannya dengan kehidupan Kat yang glamor. Ini formulaic tapi juga logis.

Keputusan sutradara Kat Coiro dalam mengambil pendekatan logis dibanding melanjutkan elemen fantastis yang ada di awal film mengubah jalur film di babak ke dua dengan titik berat pada elemen drama. Memang ada karakter Parker dan Pitts, rekan kerja Charlie sebagai pemantik komedi, namun bersama dengan celetukan Owen Wilson rasa-rasanya elemen komedinya terasa kering dan standar. Hal ini menjadikan Marry Me berat ke arah drama dibanding komedi dan elemen magis ala romcom di masa jayanya.

Kat Coiro sendiri dalam film panjang bioskop perdananya sendiri memaksimalkan potensi dan pengalamannya setelah menyutradarai banyak serial populer seperti Modern Family, It’s Alway Sunny in Philadelphia maupun Dead To Me. Namun untuk sebuah film dengan karakter utama seorang diva, film ini seperti kurang akbar dalam menampilkan konser yang digadang-gadang dihadiri jutaan penggemar, ataupun kurang menggambarkan seorang diva besar yang digandrungi penggemar hingga tak bisa bebas berkeliaran di jalanan kota New York.

Dari sisi akting Jennifer Lopez bermain luar biasa dalam film yang sedikit banyak menampilkan sosok dirinya sendiri sebagai seorang penyanyi/diva legendaris di dunia entertainment. Penampilan J-Lo saat menyanyi di atas panggung maupun di studio rekaman sangat prima, energik dan berani. Di usianya yang menginjak 50 tahun, rasa-rasanya semangatnya terlihat seperti gadis berusia 20 tahun yang sukses mentransfer energi gadis remaja energik kepada penonton film Marry Me, termasuk saya.

Owen Wilson sendiri di penampilan yang kedua di layar setelah serial Loki pasca insiden tragisnya seperti tampil kurang darah dalam film ini, entah berkaitan atau tidak dengan kondisi mentalnya banyak lontaran leluconnya terasa garing. Semoga kondisi mental Wilson membaik setelah ini, karena Owen Wilson adalah salah satu aktor komedi terbaik di Hollywoodn.

Sarah Silverman (School of Rock, Wreck it Ralph) dan John Bradley (Serial Game of Thrones, Moonfall) menjadi dua karakter pemancing tawa alias keset dalam film ini. Sarah terhitung berhasil sementara Bradley terasa gagal, perannya jadi hanya sekadar seorang asisten saja. Spotlightnya malah dicuri oleh Stephen Wallem (serial The Resident, Law & Order: SVU) sebagai Pitts pembina klub Glee yang lucu dan atraktif. Karakter Bastian yang diperankan oleh Maluma, seorang penyanyi asal Kolombia juga mampu mencuri perhatian dengan wajah tampan dan aksi panggung yang memikat.


Dari sisi teknis tidak ada yang spesial selain dari betapa luar biasanya busana dan kostum yang Kat Valdez pakai di semua konsernya serta kualitas lagu On My Way yang hadir di dalam film. Sebuah lagu bermakna dalam dan catchy dan berperan besar di klimaks film.

Kesimpulan Akhir

Di tengah keringnya film bergenre romantis komedi yang rilis di layar bioskop dekade terakhir membuat film Marry Me seakan menjadi oase di tengah padang pasir. Dengan kisah fantastis yang berjalan semanis madu ditambah penampilan prima Jennifer Lopez yang energik dan mampu mentransfer energi positif dan menampilkan aura diva yang luar biasa hebat.

Film Marry Me akan hadir di bioskop Indonesia dalam rangka menyambut hari kasih sayang mulai 11 Februari 2022.

My Rate: 3 out of 5 stars

Marry Me | 112 mins | Dir: Kat Coiro | Screenplay: John Rogers, Harper Dill, based on graphic novel by Bobby Crosby | Cast: Jennifer Lopez, Owen Wilson, Maluma, Sarah Silverman, John Bradley, Chloe Coleman, Stepham Wallem | Prod: Nuyorican Productions, Perfect World Pictures, Kung Fu Monkey Productions, Belle Hope Productions | Distributed By: Universal Pictures

Komentar

Postingan populer dari blog ini

GITA CINTA DARI SMA (2023) – ADAPTASI PROGRESIF DARI ROMAN REMAJA TERHALANG RESTU

JOY RIDE (2023) – PETUALANGAN SERU, KOCAK & LIAR 4 CEWEK ASIA

COBWEB (2023) - HOROR KLASIK ATMOSFERIK BIKIN BERGIDIK