REVIEW FILM ANGEL HAS FALLEN (2019) - KISAH LANJUTAN PENUH AKSI GILA-GILAAN DARI SANG MALAIKAT PENJAGA PRESIDEN


Kisah karakter anggota paspampres Amerika Serikat, Mike Banning dari film trilogi Fallen yang dimulai sejak Olympus Has Fallen (2013) dan London Has Fallen (2016) kembali berlanjut di tahun 2019 lewat film terbarunya yang berjudul Angel Has Fallen karya sutradara Ric Roman Waugh. Setelah dua film pertamanya menghasilkan box office sebanyak total 375 juta dollar dari total bujet 130 juta dollar dengan minim promosi, rasanya tidak mengherankan kalau kisah lanjutannya kembali diproduksi.

Masih dibintangi oleh Gerard Butler, Morgan Freeman, Piper Perabo dan Lance Reddick serta memasang beberapa aktor kawakan untuk turut bergabung seperti Nick Nolte, Tim Blake Nelson, Danny Huston dan Jada Pinkett-Smith, film bergenre action berdurasi 120 menit ini akan ditayangkan di seluruh Indonesia pada tanggal 21 Agustus 2019.


Synopsis

Mike Banning (Gerard Butler) tengah menghadapi dilema di penghujung kariernya untuk menerima tawaran kenaikan pangkat sebagai direktur secret service dan bekerja di balik meja atau menerima tawaran rekannya Wade Jennings (Danny Huston) untuk tetap bekerja di lapangan di sebuah perusahaan keamanan swasta. Ditambah dengan sindrom PTSD (Post Traumatic Syndrome Disorder) yang ia sembunyikan dari rekan kerja dan Leah (Piper Perabo) istrinya, Banning merasakan tekanan besar dalam dirinya.

Malang baginya, sebuah tugas lapangan terakhir baginya untuk menjaga Presiden Trumbull (Morgan Freeman) berbuah masalah manakala sebuah serangan drone mengincar nyawa Presiden. Seluruh tim pengamanan presiden mati terbunuh kala itu, kecuali Banning yang di saat genting berhasil menyelamatkan Presiden.

Usahanya menjadi bumerang saat Banning dipersalahkan dan dituduh merencanakan serangan tersebut, ditambah lagi bukti-bukti mengarah kepada Banning. Di tengah kekalutan, Banning pun mencoba segala daya upaya untuk menyelamatkan diri dan mencari siapa yang menjebaknya dengan bantuan ayahnya Clay (Nick Nolte).


Review

Film aksi model trilogi Fallen ini memiliki ciri khas formula yang lazim dipakai di banyak film di genrenya. Angel Has Fallen ini tidak terkecuali. Formula One Man Hero sebagai karakter utama yang saking jagonya tidak mudah mati dan selalu berhasil meraih tujuannya terpampang nyata dalam film ini. Sebuah pedang bermata dua tentunya bagi resepsinya di mata penonton. Penonton yang terbiasa dengan film action brainless atau tanpa mikir akan bersorak kegirangan dibandingkan dengan penonton kritis yang gampang bosan dan mengharapkan cerita yang rumit.

Sutradara Ric Roman Waugh (Felon, Snitch) memang tidak menghadirkan sesuatu yang baru di film ketiga trilogi Fallen ini, namun kemasannya cukup baik. Keistimewaan dalam film ini adalah ledakan demi ledakan yang luar biasa ekstrim. Michael Bay nampaknya memiliki saingan baru dalam menggarap adegan ledakan yang menggelegar.

Dari sisi naskah yang ditulis Robert Mark Kamen (Taken, The Transporter), Matt Cook (Patriots Day, Triple 9) dan Ric Roman Waugh (Felon, Snitch) sendiri memang tidak memiliki kedalaman cerita dan alur yang rumit. Film serasa gampang ditebak sejak awal sampai akhir. Meskipun begitu kualitas produksi yang apik dibarengi kualitas akting ciamik mampu memberikan keunggulan sendiri bagi film Angel Has Fallen.


Adegan aksinya digarap intens, terkesan seru tanpa henti selewat 15 menit film setelah meletakkan pondasi cerita. Aksi para stunt man dalam film ini sangat gila di tengah adegan ledakan di sana-sini.  Pengalaman Ric Roman Waugh sebagai mantan stunt man sedikit banyak menjadi faktor di sini. Meskipun sinematografinya cenderung biasa, tidak istimewa dan memiliki masalah dengan tone warna yang kelewat gelap serta pencahayaan yang tidak maksimal sedikit mengurangi kenikmatan menonton film. Departemen lain selain departemen yang mengurus ledakan berperan sesuai porsinya, tidak istimewa.

Sisi efek spesial CGI juga menjadi kelemahan paling terlihat dalam film. Beberapa adegan yang memakai CGI terlihat artifisial dan kurang detail dalam penggarapannya. Bagian ini mungkin akan sangat mengganggu bagi penonton yang memperhatikan detail, tidak bagi penonton casual.

Sementara itu kualitas akting dalam film ini tidak perlu diragukan lagi. Gerard Butler (Law Abiding Citizen, Machine Gun Preacher) masih tetap badass dan brutal. Morgan Freeman (Shawshank Redemption, Se7en) sebagai presiden masih mampu memberikan performa  menawan walaupun dengan screentime yang minim. Tim Blake Nelson (The Incredible Hulk), Piper Perabo (Coyote Ugly), Jada Pinkett-Smith (The Matrix Reloaded) dan Danny Huston (X-Men Origins: Wolverine, Wonder Woman) juga memberikan penampilan apik, walau tidak seepik Nick Nolte (48 Hrs., Warrior) tampil eksentrik dan nyaris alam batas gila.

Diluar kekurangan teknis dalam film dan naskah yang gampang ditebak, film ini juga memiliki kekurangan dari sisi musik yang kurang dapat menampilkan nada-nada patriotik dalam film ini. Rata-rata komposisi musik yang dirancang David Buckley(The Town, The Nice Guys) tidak mampu memberikan nilai lebih pada adegan yang ada di film.


Final Verdict

Angel Has Fallen memberikan sebuah sajian penuh aksi dan menghibur bagi penikmat film bergenre aksi yang penuh momen ledakan, tembak-menembak dan pertunjukan drone menarik dari film yang menjadi film ketiga dalam trilogi Fallen ini. Film Angel Has Fallen memang bukan film dengan misi menjadi film terbaik sepanjang masa, namun sangat saya rekomendasikan untuk 2 jam di dalam bioskop yang penuh momen aksi gila-gilaan.

My Rate: 3,5 out of 5 stars

Angel Has Fallen | 120 mins | Dir: Ric Roman Waugh | Script: Robert Mark Kamen, Matt Cook, Ric Roman Waugh | Cast: Gerard Butler, Morgan Freeman, Danny Huston, Nick Nolte, Piper Perabo, Lance Reddick, Tim Blake Nelson, Jada Pinkett-Smith | Genre: Action | Summit Entertainment, Lionsgate

Komentar

Postingan populer dari blog ini

GITA CINTA DARI SMA (2023) – ADAPTASI PROGRESIF DARI ROMAN REMAJA TERHALANG RESTU

JOY RIDE (2023) – PETUALANGAN SERU, KOCAK & LIAR 4 CEWEK ASIA

COBWEB (2023) - HOROR KLASIK ATMOSFERIK BIKIN BERGIDIK