REVIEW FILM MALIGNANT (2021) – HOROR EKSPERIMENTAL PENUH KREATIVITAS DARI JAMES WAN
Menyematkan horor eksperimental pada film Malignant tidak lepas dari nama James Wan yang namanya sudah kadung tersohor sebagai sutradara horor supernatural lewat keterlibatannya menyutradarai film Insidious dan The Conjuring dan memproduseri film-film spin off dalam universenya Annabelle, La Llorona dan The Nun.
Kini lewat Malignant, Wan
menampilkan horor bergaya ‘unik’ dan terasa sebagai proyek ambisi pribadi Wan dan
partnernya, Ingrid Bisu lewat rumah produksi Atomic Monster milik Wan sendiri dan
didanai oleh Warner Bros. Malignant yang dibintangi oleh Annabelle
Wallis, Maddie Hasson, George Young dan Michole Briana White ini akan tayang di seluruh bioskop Indonesia
mulai 6 Oktober 2021.
Sinopsis
Kehidupan rumah tangga Madison (Annabelle Wallis) yang abusif dan
penuh kekerasan berakhir malang manakala suaminya ditemukan tewas mengenaskan
di rumah usai pertengkaran yang mengakibatkan Madison mengalami keguguran.
Motif dan alibi pun memberatkan Madison dan menjadikannya salah satu tersangka,
padahal ia melihat dengan mata kepalanya sendiri sosok misterius yang membunuh
suaminya.
Usai kejadian tersebut, Madison
malah sering mengalami kejadian aneh karena memperoleh kemampuan melihat pembunuhan-pembunuhan lain yang dilakukan oleh sosok misterius pembunuh suaminya. Madison pun mencoba
mencari tahu siapa sosok pembunuh tersebut bersama adiknya Sydney (Maddie Hasson) sambil terus dicurigai
duet detektif polisi Kekoa (George
Young) dan Regina Moss (Michole
Briana White) yang akhirnya akan mendapatkan kenyataan mengerikan melihat
siapa pelaku pembunuhan sebenarnya.
Ulasan
Tidak ada nama lain yang layak
dibicarakan selain James Wan di dalam film Malignant yang menandai film panjangnya
yang ke-10 ini. Disokong penuh oleh rumah produksi Warner Bros yang seakan
memberikan kebebasan penuh dalam mengkreasikan ide liarnya, Wan tidak
tanggung-tanggung bereksperimen dalam mengulik formula horor klasik dengan bermacam
ciri khasnya.
Dibuka dari opening film bergaya horor campy 1980-an lengkap dengan tampilan ala video VHS yang menampilkan kejadian eksperimen gagal di sebuah rumah sakit jiwa, beranjak ke horor serangan hantu di rumah kosong, action horor dan gore yang berdarah-darah, teror ke karakter utama perempuan yang tidak berdaya ala giallo, lengkap dengan tone warna merah yang menandainya serta body horror ala Cronenberg yang menampilkan organ tubuh yang bermutasi plus revealing twists ala M. Night Shyamalan, Wan seakan bersenang-senang saat memproduksi film ini.
Dibantu naskah Akela Cooper (Hell Fest, serial Luke Cage) berdasarkan cerita dari produser, Ingrid Bisu dan dirinya sendiri, Wan juga menginjeksikan gayanya sendiri dalam
bercerita lewat shot-shot long take dengan
pergerakan kamera dinamis dengan angle-angle
unik serta dibalut dengan beberapa jumpscare
khas miliknya yang masih efektif memberikan pengalaman seru menonton film horor
yang sebenarnya tidak seram ini.
Plot cerita yang fokus pada
karakter Madison sebagai sentral mengalir cepat sejak Madison disakiti suaminya
sampai masuk rumah sakit, ke momen saat Madison mendadak memiliki kemampuan
spesial melihat kejadian-kejadian pembunuhan yang dilakukan si pembunuh
misterius, sampai ke klimaks pengungkapan yang cukup mindblowing. Secara lihai Wan membuka lapis demi lapis misterinya
dengan baik. Hanya saja ada sedikit ganjalan cerita dari sisi seorang korban penculikan
yang seakan tidak ada korelasinya dengan plot utama.
Dari sisi akting, Annabelle Wallis (Annabelle, The Mummy) menunjukkan akting yang mengesankan dan membuktikan dirinya bukan sekadar aktor langganan James Wan, melainkan memang memiliki talenta akting baik. Ia mampu menampilkan Madison yang rapuh dan traumatik serta penuh rasa penasaran terhadap masa lalunya yang memiliki hubungan dengan kasus yang ia alami. Pendatang baru Maddie Hasson (serial Impulse, God Bless America) sebagai Sydney, adik Madison, juga menjadi aktor pendukung yang layak diberikan pujian dengan karakternya yang sayang dengan kakaknya dan mau melakukan apa saja demi menolong sang kakak.
Sementara itu karakter-karakter
lain tidak diberikan perhatian lebih dalam perkembangannya. Duet karakter
polisi Kekoa dan Regina tidak ditampilkan secara imbang, padahal kesannya seperti ingin
menunjukkan duet ala good cop bad cop. Kekoa
yang pernah berinteraksi dengan sang antagonis terasa tidak berdaya melawan
dominasi partnernya, Regina yang sinis dan selalu menuduh Madison sebagai dalang pembunuhan. Meski
demikian, kedua aktor pemerannya George
Young (serial Containment) dan Michole Briana White (Encino Man, Volcano) cukup berhasil
memerankan dua karakter tersebut jika diniatkan demikian.
Sisi teknis adalah keunggulan utama film ini, tangan dingin James Wan dalam menangani film horor dan thriller berbujet minim lewat Saw, The Conjuring dan Insidious serta skill tingkat tinggi dalam film-film blockbuster megabudget dalam Fast Furious 7 dan Aquaman dibuktikan dalam film yang terkesan berbujet minim ini.
Production design, efek spesial
dan tata suara adalah hal-hal yang mengesankan dan layak diperhatikan. Begitu
juga camera work kreasi sinematografer
Michael Burgess (The Curse of La Llorona, Annabelle Comes Home) yang kali ini bekerjasama
langsung dengan Wan setelah beberapa kali bekerja di film-film yang diproduseri
Wan.
Dua shot favorit penulis dalam film ini adalah penggunaan bird eye view camera di adegan Madison berlari di rumah dan adegan klimaks
yang penuh aksi dan darah. Tata musik yang digarap figur langganan Wan, Joseph Bisara (Insidious, The Conjuring) juga menjadi poin lain yang layak
disematkan pujian berkat alunan-alunan nada yang misterius sekaligus mengerikan.
Kesimpulan
Meski bukan bergaya horor yang biasanya ia garap
seperti Insidious dan The Conjuring, lewat Malignant, James Wan membuktikan
dirinya sebagai sutradara bergenre horor yang kreatif dan berani. Mencampur
berbagai sub genre horor seperti supernatural, psikologis, action dan gore
serta giallo dan body horor yang biasanya sangat segmented, kali ini Wan sajikan dengan gaya pop dan komersil. Sadis, seru, segar, menyenangkan
dan memberikan pengalaman menonton unik,
film Malignant
adalah film horor kreatif dan eksperimental yang berhasil memberi variasi baru dalam genre horor.
Film Malignant akan tayang di
bioskop Indonesia mulai 6 Oktober 2021.
Rating: 3,75 out of 5 stars
Malignant | 111 mins. | Dir:
James Wan | Script: Akela Cooper | Story: James Wan, Ingrid Bisu | Cast:
Annabelle Walis, Maddie Hasson, George Young, Michole Briana White, Ingrid Bisu
| Prod: Atomic Monster, Starlight Pictures, Warner Bros.
Komentar
Posting Komentar