REVIEW HALLOWEEN KILLS (2021) – SARAT PEMBUNUHAN SADIS PENUH DARAH PENANDA KEMBALINYA MICHAEL MYERS

Menyebut nama Michael Myers mungkin familiar bagi penonton film di Indonesia, apalagi ketika melihat sosoknya yang memakai topeng putih menyeramkan, pasti penonton akan tahu bahwa teror pembunuhan sadis akan banyak muncul di film-filmnya. Kali ini sosok pembunuh rekaan sutradara legendaris John Carpenter ini kembali meneror penonton lewat film terbarunya yang berjudul Halloween Kills

Masih dimotori oleh sang jagoan Jamie Lee Curtis bersama Judy Greer, Andi Matichak dan Will Patton dari film Halloween (2018) sebelumnya, plus sutradara yang sama dalam sosok David Gordon Green, Halloween Kills akan tayang di bioskop Indonesia pada tanggal 20 Oktober 2021.

Sinopsis

Melanjutkan kisah sesaat setelah film Halloween sebelumnya, Michael Myers (James Jude Courtney) yang sudah terjebak di basement rumah Laurie (Jamie Lee Curtis) yang terbakar hebat ternyata masih mampu kabur dengan menghabisi satu regu pemadam kebakaran. Teror pun kembali muncul di sisa malam Halloween penuh darah tersebut.

Sementara itu Laurie yang terluka parah dibawa ke RS dengan putrinya Karen (Judy Greer) dan cucunya, Allyson (Andi Matichak) tidak mengetahui bahwa teror Michael masih belum usai. Di pusat kota, Tommy (Anthony Michael Hall), salah satu survivor di teror pertama Michael sudah muak dengan teror sang pembunuh dari tahun ke tahun. Tommy bersama sahabatnya sesama survivor Lonnie (Robert Longstreet), Marion (Nancy Stephens) dan Lindsey (Kyle Richards) pun berinisiatif menggerakkan massa untuk bergerak melawan Michael. Pertarungan penduduk kota Haddonfield melawan Michael Myers pun tidak terhindarkan lagi.

Ulasan

Sutradara David Gordon Green (Pineapple Express, Joe) yang dipercaya melanjutkan franchise Halloween pasca kesuksesan sekuel/reboot dari film Halloween (2018) mencanangkan trilogi dari saga Michael Myers era modern ini. Larisnya film Halloween Kills di minggu pertama penayangannya di Amerika Serikat nampaknya membuka lebar jalan menuju film ketiganya yang sudah diberikan tajuk. Halloween Ends.

Pada film Halloween keduanya ini, Green terlihat mengubah arah gaya filmnya dari suspense & slasher ke full slasher. Hal ini sangat terasa berkat adegan-adegan pembunuhannya yang melimpah, sadis dan penuh darah serta terasa random. Efek spesial yang digunakan dalam adegan-adegan sadis tersebut terasa canggih dan terlihat nyata. Adegan mata ditusuk pisau, mata dicongkel, kepala dihantam palu besar sampai puluhan tusukan ke dada benar-benar membuat ngeri layaknya kejadian nyata. Apalagi sepertinya film ini tayang tanpa adanya guntingan sensor.

Kredit lebih patut diberikan pada penata efek spesial baik praktis maupun grafis yang sukses menghadirkan kengerian lewat degan pembunuhan brutal yang dilakukan Michael Myers. Tim spesial efek praktis juga patut diberikan kredit tambahan manakala mampu menghadirkan kembali sosok Dr. Loomis dari film Halloween 1978 dengan sangat mirip meskipun sang pemeran aslinya Donald Pleasence sudah tiada. Kreativitas dan skill memanfaatan prostetik menjadi nilai lebih teknis film ini.

Sisi naskah yang ditulis keroyokan oleh duet penulis Halloween 2018, Danny McBride (Your Highness, The Foot Fist Way) dan sang sutradara David Gordon Green (Snow Angels, All The Real Girls) plus nama baru Scott Teems (Rectify) terasa bagus di premis dan keteteran dalam pengadeganan. Bagi penulis, premis utama seluruh penduduk kota Haddonfield melakukan perlawanan pada Michael Myers adalah sebuah elevator pitch yang potensial, namun sayangnya eksekusi menuju ke klimaks tersebut dibangun dengan melompat-lompat antara karakter Laurie & Karen dengan geng Tommy dkk. Bahkan ada sebuah adegan yang melibatkan sepasang lansia dengan drone yang menurut penulis sangat tidak perlu menjadi bagian dari plot cerita.

Pengadeganan yang jumpy diperparah dengan editing yang tidak kawin dengan style bercerita yang digunakan. Beberapa kali transisi antar adegan dirangkai dengan menjemukan alias kurang kreatif. Padahal gambar-gambar yang dihasilkan sinematografer terhitung baik, walau tidak istimewa. Sebuah adegan POV dari korban saat sedang diayuni kapak oleh Michael yang menjadi favorit penulis.

Sisi lain yang patut diperhatikan adalah penata artistik yang mampu memberikan tampilan tahun 1970-an yang apik serta tata musik yang lebih bervariasi dibanding film sebelumnya. Daniel A. Davies yang juga komposer dari film sebelumnya terdengar lebih banyak memvariasikan nada-nada khas Halloween yang dikarang oleh John Carpenter sang kreator. Nuansa elektronik banyak diperdengarkan demi menambah suasana tegang sepanjang film.

Dari sisi akting terlihat Jamie Lee Curtis (True Lies, A Fish Called Wanda) dan Judy Greer (27 Dresses, Ant-Man) menjadi yang paling menonjol. Sementara Andi Matichak (Assimilate) dan Anthony Michael Hall (Sixteen Candles, The Breakfast Club) menjadi penampil terlemah yang aktingnya seringkali tidak sinkron dengan emosi dan intensitas yang dibutuhkan dalam sebuah adegan. Saat berhadapan dengan Michael beberapa kali teriakan karakter Allyson terdengar mengganggu sementara karakter Tommy terasa over the top saat menggalang massa untuk melawan Michael dan emosi sedihnya saat bercerita pengalaman traumatiknya tidak tersampaikan dengan baik di layar.

Secara keseluruhan Halloween Kills memang tampil sesuai dengan kodratnya sebagai sebuah film horor slasher dengan bejibun adegan pembunuhan sadis, brutal dan penuh darah. Dengan koherensi cerita perseteruan Michael dengan Laurie yang kemudian berkembang pada Michael vs seluruh penduduk kota, franchise Michael Myers ini masih menyimpan potensi ditutup sebagai trilogi dengan Halloween Ends yang akan tayang dalam beberapa tahun ke depan. 

C'mon, Michael! We'll be ready for you! 

Kesimpulan

Halloween Kills mempersembahkan parade pembunuhan penuh darah yang akan menyenangkan para penggemar horror slasher dengan kreativitas para pembesut filmnya dengan adegan-adegan pembunuhan dengan tingkat sadis bervariasi. Lupakan saja plot yang melompat-lompat ke sana kemari dan nikmati aksi pertarungan para penduduk kota Haddonfield versus Michael Myers sang pembunuh keji.

Halloween Kills tayang mulai 20 Oktober 2021 di seluruh bioskop Indonesia dengan rating 17+ dan terlihat tanpa guntingan sensor.

Halloween Kills | Dur: 104 mins |Dir: David Gordon Green |Script: Scott Teems, Danny McBride, David Gordon Green | Cast: Jamie Lee Curtis, Judy Greer, Andi Matichak, James Jude Courtney, Anthony Michael Hall, Will Patton | Prod: Blumhouse, Universal Pictures

Komentar

Postingan populer dari blog ini

GITA CINTA DARI SMA (2023) – ADAPTASI PROGRESIF DARI ROMAN REMAJA TERHALANG RESTU

JOY RIDE (2023) – PETUALANGAN SERU, KOCAK & LIAR 4 CEWEK ASIA

COBWEB (2023) - HOROR KLASIK ATMOSFERIK BIKIN BERGIDIK